Jumat, 21 Juli 2017

(Pra)Sekolah Baru Anak-Anakku

Sudah 3tahun ini kaka belajar di PsyCenter, sebuah pgtk plus daycare di daerah Antapani. Memakan waktu perjalanan sekitar 10 menit jika naik motor, atau 45 menit jika jalan kaki (iyaa sesekali kami jalan kaki sepulang sekolah).

Cukup menyenangkan belajar disini, yang saya rasakan, anak-anak punya banyak kesempatan belajar untuk berani tampil, yang dilatih melalui kegiatan tampil menyanyi atau peragaan busana. Disini anak-anak juga mengenal teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus, sedikit cerita dulu kaka pun masuk ke sini karena saya sedikit khawatir dengan kemampuan bicara dan fokusnya. Alhamdulillah, kaka tumbuh jadi anak yang aktif berbicara, meski fokusnya terkadang masih sering buyar. Untuk efektivitas waktu, akhirnya dede pun menjajal tahun pertama pgnya di sekolah yang sama. Dede yang pemalu tumbuh sedikit demi sedikit, lebih berani saat sekolah disini.

Di tahun terakhir TK, tiba-tiba kaka meminta pindah. Salah satu alasannya, ternyata kaka sudah merasa agak bosan (iya sih, sudah 3 tahun, mungkin ia merindukan suasana baru). Setelah survei beberapa sekolah, kali ini kaka memilih bersekolah di TK islam yang jaraknya sangat dekat dari rumah.

Saat itu saya khawatir, kalau ini hanya keinginan sementara kaka saja, nanti akhirnya akan meminta kembali ke Psycenter. Sehingga saya sempat menanyakan berkali-kali pada kaka dan dede tentang rencana kepindahannya. Dan kaka kekeuh dengan jawabannya.

Hal lain yang membuat saya agak degdegan, karena kaka dan dede terbiasa dengan kelas kecil ketika belajar (porsi perhatian guru tentu lebih besar), kini akan belajar dengan teman yang lebih banyak. Dan apakah kaka bisa belajar dengan baik disini? Yaa.. saya benar-benar galau saat itu.
Hari pertama sekolah 17/7/17

Hari pertama di sekolah baru.
Kaka dan dede bersembunyi di belakang saya saat memasuki gerbang😅. Dan butuh waktu sekitar 10 hingga 15 menit hingga akhirnya mereka menentukan tempat duduknya. Ternyata ada teman paud kaka yang juga jadi murid baru di sini, jadi berubah 180°. Kaka yang awalnya malu-malu jadi terlihat aktif mengajak temannya bermain, dede pun ikut-ikutan. Ketika waktu berbaris tiba, dede tanpa saya minta segera ikut berbaris, berkegiatan tanpa menempel pada saya, dan disini saya mulai melihat ketidak fokusan kaka saat berbaris. Pandangannya tak kedepan (saya yakin ia pun tak mrndengarkan ibu guru😑), badannya menyender, sesekali mengobrol dengan temannya. Yang terlintas dipikiran saya adalah, oo..saya salah nih😥.

Sepulang sekolah saya mencoba curhat dengan salah satu guru, yang justru menenangkan saya, kalau ini memang wajar karena masih awal masuk. Tapi, ini yang membuat saya mengajak kaka ngobrol 4 mata, tentang apa yang saya rasakan di hari pertama ini. Saya agak keras padanya, menceritakan kekhawatiran saya jika kaka tak bisa fokus, dan bahkan menawarkan pindah sekolah. Saya tahu, kaka hari itu terlihat senang, dan dia mengatakan perasaan senangnya belajar di tempat baru. Kaka sepakat untuk bersikap lebih fokus di hari keduanya esok.

Hari kedua, kaka menepati janjinya, saya melihatnya berusaha fokus ketika berbaris meski sesekali gagal, tapi ini jauh lebih baik dari hari sebelumnya. Dan kejutannya, dede dengan cepat menemukan teman baru, begitu pula kaka. Pulang sekolah yang semestinya pukul 9, mundur sekitar 30 menit karena asyik bermain dengan teman dan lingkungan baru.

Hari ke-3 dan 4, saya masih merasakan semangat anak-anak yang tinggi saat berangkat ke TK. Tak ada drama saat membangunkan, susah sarapan atau malas mandi sendiri. Pulangnya juga masih seperti biasa, bermain dulu hingga TK hampir sepi. Alhamdulillah, saya sedikit bisa bernafas lega, apa yang saya khawatirkan dengan kaka khususnya mulai memudar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar