Rabu, 27 September 2017

Aliran Rasa Bunsay #4

Sedikit goresan dari hati, tentang apa yang baru saya pelajari dari kelas bunda sayang IIP.


Sabtu, 23 September 2017

Food: Smile Potato

Pagi yang agak senggang, jadi bersemangat mengeksekusi camilan yang agak riweuh bikinnya: smile potato.
Riweuh, karena harus mengolah kentang rebus lalu menumbuknya sampai halus, juga harus giling adonan dan mencetaknya.

Bahan dan cara buatnya, hasil nonton video di fb ya:

3 buah kentang kukus dan dihaluskan
1 sdt garam
1 sdt merica
2 sdm terigu
2 sdm maizena
2 sdm tepung roti

Cara buat, masukkan semua bahan aduk rata. Kalau resep aslinya adonan di giling terus cetak lingkaran. Kalau saya adonannya dibuletin, digencet dipipihkan diantara dua plastik (hihihi kebayang kaan?). Selanjutnya buat lubang mata pakai sedotan, dan mulut pakai sendok.
Goreng adonan diatas api kecil, angkat dan siap disajikan.

Kaka yang lihat waktu saya mencetak adonan sempat bertanya,

"Ini dari apa bun?"

"Kentang ka", jawab saya.

"Oooh.. perkedel, nanti aku mau ya bun buat bekal".

Duuh, hihihi.. apapun namanya yang penting kaka dan dede doyan deh 😘.

Sabtu, 16 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 10

Bismillah,

Hari ke-10 tantangan setelah delapan hari pengamatan gaya belajar anak-anak, bunda sudah memiliki sedikit gambaran gaya belajar kaka dan dede.

Berikut hasil pengamatan yang telah bunda lakukan:




Gaya Belajar Kaka
Di usia 6,5 tahun ini, kaka telah dapat membaca. Sebelum bisa membaca, ia mengandalkan kemampuan dengarnya untuk mempelajari sesuatu, kini visualnya mulai terlatih, gerakan yang dulu terasa amat banyak di usia 4-5 tahun kini semakin tenang.
Usia kaka mempunyai kecenderungan senang mempelajari sesuatu yang dibawakan melalui visual dan auditory yang menarik.
Sehingga bunda berkesimpulan, bahwa gaya belajar kaka saat ini adalah visual auditory.
..........



Gaya Belajar Dede
Karena kemampuan membaca belum terbangun, ia mengandalkan juga kemampuan dengarnya. Namun diusia menuju 5 tahun ini, ia menunjukkan masih menunjukkan kebutuhan gerak yang tinggi dan terlihat menikmati pula kegiatan yang menuntutnya mengamati secara visual.
Dua hal ini jauh lebih dominan dibandingkan gaya auditory, sehingga bunda menyimpulkan bahwa gaya belajar dede saat ini adalah visual kinestetik.
..........

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day10
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

My Journey: Gaya Belajar 9

Bismillah,

Hari ini, bunda akan mengajak anak-anak berkreasi membuat playdough. Bunda meletakkan bahan-bahan dalam cup kecil dengan ditulisi nama bahan, selain itu bunda menuliskan di sehelai kertas, cara membuat playdough.


Menurut literatur yang bunda baca, dengan memberikan tugas untuk menyatukan sesuatu, maka akan terlihat tipe gaya belajar anak. Apakah akan membaca petunjuk (visual), akan terus bertanya dan menyimak penjelasan bunda (auditory), atau yang langsung saja membuat mencoba-coba sendiri (kinestetik).

Bunda penasaran, benar atau tidak ya teori tersebut? Tapi kalau perkiraan bunda, kaka akan membaca petunjuk, dede akan mendengar dan banyak bertanya, dan.. lanjut cerita bunda setelah berkreasi yaa 😘.
..........

Pulang sekolah, setelah istirahat sebentar aja, bunda langsung ajak anak-anak membuat playdough. Dede langsung semangat, sementara kaka kelihatannya kurang tertarik, mungkin masih cape ya. 

Oke deh, karena dede udah ga sabar, bunda memulainya berdua aja, sementara kaka terlihat diujung mata sedang mengamati aktivitas bunda dan dede.

Bunda membacakan petunjuk membuat, sementara dede menyimak. Setelah selesai, bunda meminta dede mengulangi sembari memasukkan bahan sesuai petunjuk yang tadi telah dibaca. Dede mengulangi dengan tepat saat memasukkan susunan bahan, dengan sesekali bertanya memastikan. Padahal bunda saja masih perlu membacanya lagi, hihihiy.

Ada sedikit kendala ketika menguleni adonan playdough, rupanya dede kurang nyaman dengan teksturnya yang masih agak lengket, jadilah bunda turun tangan membantu.

Tak butuh waktu lama untuk membuat kaka ikut bergabung, rupanya ia tertarik setelah sedari tadi memerhatikan keasyikan bunda dan dede. Kaka lalu membaca petunjuk dan mulai membuat playdoughnya, sama seperti dede ia agak kesulitan dengan adonannya yang rupanya kebanyakan air.

Dan akhirnya, setelah adonan kalis masuk ke tahap pewarnaan, dede memilih warna biru, sementara kaka warna hijau, bunda kuning saja deh.
Beres dengan adonan, dilanjutkan berkreasi membentuk playdough.



..........

Tabel hasil pengamatan gaya belajar hari ke-9:




#Tantangan10Hari
#Level4
#Day9
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Kamis, 14 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 8

Bismillah,

Kali ini bunda akan mengajak kaka dan dede menghafalkan nama surat ke 14-16 dalam quran, yaitu ibrahim, al-hijr, an nahl.

Bunda berusaha menjembatani gaya belajar auditory dan kinestetik dengan membuat tepuk nama surat.
..........

Selepas istirahat sejenak sepulang sekolah, saya mencoba melakukan tepuk nama surat, sayangnya tanggapan kaka kurang bagus...

"Ngga suka ah..", begitu komentarnya, sementara dede tak menanggapi samasekali hiks..hiks..πŸ˜….

Sejenak bunda berfikir, mungkin memang kurang menarik ya irama tepukannya, mungkin harus bunda coba lagi di lain kesempatan.

Selanjutnya bunda ajak mereka mendengarkan cerita dari lentera siroh anak, namun seolah kembali terulang, fokusnya tak bertahan lama. Dugaan bunda, karena kisah ini tak disertai gambar, nama tokoh yang kurang familiar, dan memang bunda sempat beberapa kali mengulang bagian awal cerita karena gangguan sinyal, sedihnya...

Jelang tidur siang, bunda mendongeng untuk kaka dan dede, berdua mereka tampak fokus, dilanjut dengan melihat video memasak dari fb (hehe, cuci mata ceritanya mah), lagi-lagi mereka berdua anteng menyimak.

Bunda jadi mulai menyimpulkan nih, bahwa tampilan visual yang menarik bisa membuat anak seusia barra dan bumi (4-6 tahun) fokus cukup lama. 
..........

Tabel hasil pengamatan gaya belajar hari ke-8:



Perjalanan observasi masih berlanjut, tetap semangaaat πŸ’ͺπŸ‘©πŸ”Ž


#Tantangan10Hari
#Level4
#Day8
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Rabu, 13 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 7

Bismillah,

Kali ini bunda akan mengajak kaka dan dede menghafalkan nama surat ke 11-13 dalam quran, yaitu hud, yusuf dan ar rad.

Bunda berusaha menjembatani gaya belajar visual dengan membuat tulisan nama-nama surat tersebut, kemudian ditempel di dinding.
..........

Sepulang sekolah, kaka lebih dahulu menemukan potongan nama surat yang telah bunda buat, hanya dengan pengulangan yang sebentar saja, sepertinya anak-anak sudah hafal. Kaka mengandalkan ingatan visual (karena saat berusaha mengingat ar rad, ia melirikkan matanya ke arah atas, seolah ada tulisan disana). Dede mengandalkan ingatan auditory, karena kemampuan bacanya masih kurang.
..........

Siang selepas sholat, kami bermain tebak nama hewan. Bergantian memeragakan gerakan untuk ditebak oleh yang lainnya. Meskipun fokusnya pada gerak, tak jarang kaka menambahkan ciri spesifik lewat cerita singkatnya. 
Misalnya katak dan kodok, ia perankan dengan gaya yang nyaris sama, namun saat bergerak ia mengeluarkan suara yang berbeda, kalau kodok 'wrebek', sementara katak 'wribik'. 
Ketika memeragakan kupu-kupu, ia juga terlebih dahulu bercerita: "dulunya aku ulat, terus jadi kepompong".

Sementara dede lebih banyak gerak, hanya dia awal saja ia berkata "siapakah aku?", lalu sibuk memeragakan.
..........

Tabel hasil pengamatan gaya belajar


Dan sedikit dokumentasi hari ini, kalau kegiatan melibatkan gerak aktif dan bunda menjadi bagian didalamnya, memang jadi sulit mendokumentasikanny.
Alhamdulillah untuk keceriaan siang ini yaa robb😊.


#Tantangan10Hari
#Level4
#Day7
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Selasa, 12 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 6

Bismillah,

Menghafal nama surat

Biasanya saat baris masuk sekolah, anak-anak dikenalkan nama-nama surat dalam Quran, kegiatan ini dilakukan dengan mengulang kata-kata yang diucapkan oleh guru pemimpin berbaris.

Jelang tidur, saya mengulang kembali untuk membantu anak-anak menghafal, metodenya hampir mirip yaitu dengan menyebutkan nama surat dengan nada tertentu.

Karena sudah mulai bisa membaca, kaka biasanya segera mengambil Quran dan berusaha menghafalkan nama surat dengan membacanya sendiri.

Sementara dede karena belum bisa membaca, menjadi lebih mengandalkan kemampuan dengarnya. Ini ia gunakan juga untuk menghafal doa pendek yang diajarkan di kelas.
.........

Hari ini kaka mengajak bunda memainkan tepuk shodaqoh yang dipelajari di sekolah.

'tepuk shodaqohπŸ‘πŸ‘πŸ‘ paling murahπŸ‘πŸ‘πŸ‘ adalahπŸ‘πŸ‘πŸ‘ senyum'

Tak cuma itu, bahkan ia mengajarkan satu tepukan lagi:

'tepuk shodaqohπŸ‘πŸ‘πŸ‘ paling mahalπŸ‘πŸ‘πŸ‘ adalahπŸ‘πŸ‘πŸ‘ pelit'

Karena tergelitik dengan susunan katanya, saya pun menanyakan apakah ini juga dari ibu guru.

"Bukan, itu kaka yang buat", jawabnya dengan pede.

Pantesaan, hihihi...
Bukan kali ini saja, kaka memang jago menggubah syair lagu, khas seorang pembelajar auditory.
..........

Selain aktivitas fisik, dede seringkali terlihat dapat duduk tenang dan fokus ketika melakukan sesuatu.

Kali ini ia membuat bentuk dari pasir kinetik, dengan tekun ia membuat barisan bentuk dan menjumputi pasir yang berjatuhan dengan sabar. Jenis kegiatan yang mungkin hanya bertahan sebentar saja di tangan kaka.

Rapi dan teratur, ini kesimpulan saya yang mewakili kesabarannya berkreasi dengan pasir kinetik, salah satu  ciri gaya belajar visual.
..........

Hasil pengamatan gaya belajar hari ke-6:



Setelah hari kesekian pengamatan, ternyata teramati juga gaya belajar visual pada kaka, dan auditory pada dede. Sebenarnya bunda memiliki kekhawatiran, kalau pengamatan yang bunda lakukan selama ini ternyata kurang detil.

Semoga semakin sering mengobservasi dan mencatatnya, bunda dapat memperoleh kesimpulan yang lebih baik. 

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day6
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Senin, 11 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 5

Bismillah,

Rencananya, selain melakukan observasi gaya belajar secara spontan, hari ini bunda merancang permainan tebak nama binatang.

Bunda membuat beberapa gambar binatang sebagai perlengkapannya. Nanti kertas ini akan ditempel di bagian punggung anak yang bertugas menebak nama binatang. Sementara satu anak lainnya memberi petunjuk untuk membantu menebak. Pengamatannya sih lebih ke anak yang bertugas memberi petunjuk, apakah ia akan menyebutkan ciri-ciri fisik, suara atau bahkan dengan gerakan.
..........

Siang, sepulang sekolah selepas makan dan istirahat sejenak saya mencoba mengajak anak-anak memainkan permainan yang sudah disiapkan.

Kaka langsung bersemangat ikut permainan, sementara dede tak menunjukkan ketertarikannya, ia justru sibuk memerbaiki mainannya, seolah tak terganggu dengan suara kaka dan bunda yang sedang bermain.
..........

Camilan sore ini kaka memilih surabi kinca sementara bara meminta sop ceker ayam.
Gaya makannya terlihat kontras, antara kaka yang terus berceloteh dan dede yang tekun dengan makanannya meski sesekali menimpali celoteh kaka.

Selepas makan, sementara kaka memilih untuk mandi sore, dede mulai rewel karena ada teman yang mengajak bermain sepeda di luar namun saya larang karena sudah sore.
Ia mulai marah, namun saat saya mengajaknya memainkan puzzle kayu, ia tak menolak dan segera asik bermain.
Adakalanya ia lebih tertarik permainan yang menurut saya lebih mengakomodasi visual dibandingkan kinestetik.
..........

Hingga sore ini, yang teramati oleh bunda adalah sebagai berikut:



Tantangan buat bunda sebenarnya memperkaya pengetahuan bunda mengenai kegiatan yang mengakomodir gaya belajar visual dan kinestetik.
Semoga bisa segera terlaksana diantara padatnya rutinitas seorang bunda irt, aamiin 😊.

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day5
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Minggu, 10 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 4

Bismillah,
Tak banyak yang dapat saya persiapkan dalam mengobservasi gaya belajar anak-anak.
Weekend khususnya, yang dapat saya lakukan adalah mencermati keseharian mereka dengan lebih teliti, berusaha agar tak ada hal penting yang luput untuk dicatat.
..........

Pagi ini kami bertiga mengisi minggu pagi dengan berjalan-jalan ke lapangan olahraga yang tak begitu jauh dari rumah, jaraknya mungkin cukup 1 km saja dari rumah😁. 

Jika diperhatikan, kaka hanya bertahan sebentar saja ketika melakukan aktivitas olah raga, selanjutnya ia lebih tertarik mencermati dedaunan dan biji-bijian yang berserakan di tanah.

Sementara dede terlihat lebih menikmati kegiatan olahraga yang kami lakukan, sebelum akhirnya tertarik juga mengumpulkan biji-bijian seperti yang dilakukan kaka.
..........

Siangnya selepas tidur siang, kaka sibuk bercerita tentang makanan halal dan haram, saya sampai berpikir mungkin tadi kaka bermimpi saya melarangnya jajan karena tidak ada logo halal pada jajanannya 😜.

Kaka bercerita dengan lancar, sesekali pandangannya menatap ke atas, tak terlalu apakah kalimatnya berhubungan atau tidak. Saya melihat bahwa kaka sedang menyalurkan kebutuhan bicaranya, dan saya harus siap mendengarkan. Nada bicaranya naik turun, kadang seperti sedang memancing adiknya untuk berbicara, meski sebenarnya ia takkan memberi kesempatanπŸ™Š.
..........

Sore hari, kami kembali berkegiatan di luar rumah, kaka memilih berkeliling dengan sepedanya, sementara dede meminta saya menemaninya bermain bola.
Gerakannya lincah bersemangat sepanjang kegiatan, tak terlalu peduli saat  beberapa kali ia harus terjatuh di atas aspal.
..........

Hasil tabel pengamatan bunda hari ini:


Harapan bunda, semoga besok kegiatan observasi dapat lebih terarah, Bismillah....
Kaka dan kegemarannya

Dede dan aktivitasnya


#Tantangan10Hari
#Level4
#Day4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Sabtu, 09 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 3

Bismillah,

"Kok enggak rapi sih?", dede menunjuk ke lembaran roti tawar yang saya olesi margarin.

"Masa?", saya berkilah.

"Iyaa, ituh..", lanjutnya.

Saya menambahkan sedikit lagi margarin lalu menabur cokelat diatasnya, sambil bergumam dalam hati "harus rapi ya de, nanti juga dimakan..., hihihihi".
Bahkan ada cerita dari sehelai roti
..........

Hari ini beberapa kali, saya mengamati dede begitu menonjol ciri gaya visualnya.

Awalnya, ketika ia tiba-tiba meminta peralatan menggambar, dengan segera ia fokus menggambar layangan mulai dari rangka, benang hingga gelasannya padahal sejak pagi kami samasekali tak bersinggungan dengan alat permainan yang satu itu. Ia mengandalkan ingatannya untuk menggambar dengan detil.

Berikutnya lepas isya, dede menikmati permainan milik kaka, hampir setengah jam lamanya dan ia masih tekun berkreasi menyusun potongan-potongan puzzle sesuai imajinasinya.

Keasyikan bahkan hingga mengabaikan pertanyaan saya yang duduk di seberang mejanya.

"Bikin apa Bar?".

Dan kriiik..kriiik...kriiik... panjang itu baru terjawab setelah saya menyentuh tangannya sambil bertanya sekali lagi, itupun dijawab dengan enggan...

"Ngga, tau..".

Seolah saya sedang mengganggunya, hiks...
Apakah ini berarti bahwa dede tak terlalu terganggu dengan suara, namun bunda merasa perlu ada observasi lanjutan nih.
..........

Bercerita, mungkin adalah kegiatan yang tak pernah lepas dari keseharian kami. Bagi saya, cerita merupakan cara yang menyenangkan untuk menyampaikan nasihat, nilai, aturan, hingga menyisipkan materi belajar.

Semalam saya mencoba menggunakan mainan sebagai sumber cerita, saya mengawalinya dengan memberi contoh bercerita dengan boneka beruang. Menceritakan ciri fisik, sedikit berimajinasi dengan memberi nama dan menggerak-gerakkannya. Saat bertanya siapa yang mau bercerita dengan boneka, kaka dan dede menjawab 'aku' dengan begitu bersemangat.

Kemudian kaka dengan PD bercerita dengan suaranya yang lantang, meski isi ceritanya masih belum teratur dan sangat imajinatif.
Ia memperkenalkan nama bonekanya, adegan bertemu dengan beruang putih, hingga masuknya beberapa tokoh tambahan, sesekali ia menggerakkan bonekanya untuk menghidupkan cerita.

Ketika tiba giliran dede, ia terlihat masih malu-malu melakukannya, ceritanya panjang namun suaranya tak begitu terdengar, sehingga kaka hanya bisa mengikuti bagian awal saja.
..........

Dan, tadaa... ini hasil pengamatan bunda hari ini, semoga besok lebih banyak data yang dapat bunda ambil, semangaaat!



Nb. Menulis di akhir pekan, selalu menjadi tantangan tersendiri nih buat bunda, tapi selesai juga akhirnya... Alhamdulillah πŸ™ŒπŸ˜­

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day3
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 08 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 2

Bismillah...
Pagi ini, karena seragam batik sekolah belum dibagikan, bunda menyiapkan pakaian untuk kaka dan dede, celana panjang dan t-shirt. Dede memakainya tanpa berkomentar, sementara kaka tidak.


T-shirt pilihan bunda
"Kaka gak suka ya, mau pakai baju apa?", saya mencoba menggali.

"Iya, aku mau yang lain", jawabnya.

"Tapi baju ini lipat dan simpan dulu ya, baru kaka ambil baju ganti yang rapi", pinta saya sebelum ia beranjak.

Tak lama ia kembali, dengan membawa kemeja lengan panjang pilihannya, oke lah, cukup rapi untuk dipakai ke sekolah. Ternyata ini menginspirasi dede untuk mengikuti kaka.
"Bun, boleh aku pakai baju yang warna-warni?", pintanya tanpa menunggu jawaban bunda, dan ia kembali dengan membawa kemeja berwarna miliknya.


Kalau diingat, terkadang kaka dan dede memang suka mengganti pakaian yang telah bunda siapkan dengan yang sesuai keinginan mereka. Bunda tak yakin dengan alasannya, apakah karena suka, terasa lebih nyaman, atau mungkin karena mereka peduli dengan penampilannya. Jika yang terakhir alasannya, maka ini menunjukkan ciri gaya belajar mereka yang visual.
..........

Hari ini bunda juga melihat kaka sangat puas tertawa mendengar kata-kata yang menurutnya lucu, padahal bunda tidak berpikir begitu.

Hanya dua kata 'makan tanah', dan ia tergelak dengan mata berbinar.

Biasanya bunda akan marah dan minta kaka stop, karena merasa itu tidak lucu. Namun kali ini bunda cuma bisa diam dan menangkap.. aha.. rupanya kaka suka dengan permainan kata. Setahu bunda, ini salah satu ciri pembelajar auditory.

Bunda memakai momen ini untuk masuk tanpa marah,

"Ka, ada loh orang yang mengambil tanah bersih, semacam tanah liat, dijemur lalu dimakan", kaka terdiam sejenak mencoba mencerna sepertinya.

"Kalau tanahnya kotor?", ia kembali tergelak.

Dan bunda hanya bisa menggelengkan kepala, cepat sekali kaka menemukan kata-kata yang lucu menurutnya.
..........

Selain itu teramati juga oleh bunda, dede seringkali menggerakkan anggota tubuhnya ketika berbicara. Sementara ini bunda catat sebagai ciri gaya belajar kinestetik.


Mencoba mendeskripsikan bentuk jam

..........
Hasil observasi sementara bunda terangkum dalam tabel berikut:





Tugas kali ini berkali-kali membuat bunda berfikir ulang sebelum bertindak, jika biasanya bunda mudah terpancing dengan perilaku kaka, namun kali ini bunda berusaha memaknai setiap hal yang dilakukan anak-anak. 

Alhamdulillah...

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day2
#GayaBelajarAnak

#KuliahBunsayIIP

Kamis, 07 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 1

Memahami Gaya Belajar Diri

Materi mengenai gaya belajar di kelas bunsay ini membawa saya kembali mengenang masa-masa duduk di bangku sekolah hingga universitas. Ketika saya dituntut untuk banyak belajar, baik hal yang saya suka maupun tidak.

Masa sekolah dasar, saya tak pernah di tuntut untuk memperoleh peringkat di kelas, meski begitu ini seolah jadi perbincangan rutin saat silaturahim keluarga besar di hari raya. Hal ini membuat saya tak bisa abai mengenai prestasi belajar, alhamdulilah meski kebanyakan guru mengajarkan secara visual (buku dan papan tulis) ini tak terlalu menjadi hambatan.

Lucunya saya masih bisa mengingat saat-saat yang saya anggap kurang menyenangkan saat itu, yaitu ketika guru meminta saya untuk menghafalkan kosakata dan artinya (pelajaran bahasa indonesia) juga ketika menghafalkan doa dan artinyaπŸ™ˆ. Malas rasanya, saat harus menghafalkan setiap susunan kata yang tertera di buku, dan saya terus bertanya-tanya 'kenapa sih harus betul-betul sama?' 'boleh improve ngga ya, kan maknanya masih sama'. Lain halnya saat diminta menghafal perkalian, saya tak telalu menemukan hambatan.

Memasuki jenjang SMP, saya mulai mengalami penurunan semangat belajar. Mulai menghindari pelajaran pencak silat, dan muncul kebosanan dengan cara belajar yang mengharuskan saya 'aktif' membaca buku sendiri.

Di SMU, saya merasa benar-benar bisa fokus mendengar guru bahasa yang sesekali membacakan cerita untuk kami, ya.. meski sudah level SMU saya merasa ini adalah kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Begitupula pada pelajaran sejarah, saat guru menerangkan dengan bercerita, semua seolah menempel di kepala tanpa diminta. Sayangnya ortu tidak mengijinkan saya mengambil jurusan sejarah di tingkat universitas.

Di bangku kuliah saya mulai merasa terganggu jika ada dosen yang memberikan materi dengan volume kecil, walaupun menurut orang-orang suara saya juga kecil hehehe.

Dan jeng..jeng..jeng.. (upin ipin mode on), kalau dibilang kehidupan sebenarnya dimulai saat kamu melangkah ke dunia kerja, buat saya itu benar-benar betul πŸ˜….

Di tempat terakhir saya menimba ilmu, yaitu SDS GC, meski statusnya saat itu sebagai guru, saya dilatih untuk mengenal ragam hal seputar pendidikan, diantaranya adalah gaya belajar.

Terdapat tiga jenis gaya belajar, yaitu visual, auditory, kinestetik dan kombinasi. Untuk mengetahui gaya belajar, dapat melalui proses observasi dengan memberi materi menggunakan tiga gaya yang berbeda, melihat bagaimana cara mengerjakan tugas yang memerlukan proses menyatukan bagian-bagian terpisah, juga dapat dilakukan menggunakan alat bantu berupa survey.

Setelah mengetahui gaya belajar, saya menemukan banyak alasan untuk hal-hal yang awalnya tak terjawab di masa lalu. Apa yang telah saya alami mengarah pada gaya belajar auditory.

Gaya belajar auditory memiliki ciri sebagai berikut:
1) lebih cepat menyerap dengan mendengarkan, 
2) menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, 
3) senang membaca dengan keras dan mendengarkan, 
4) dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara, 
5) bagus dalam berbicara dan bercerita, 
6) berbicara dengan irama yang terpola, 
7) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, 
8) suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar, 
9) lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya, 
10) suka musik dan bernyanyi, 
11) tidak bisa diam dalam waktu lama, dan 
12) suka mengerjakan tugas kelompok, 
13) mengekspresikan emosi dengan mengubah nada suaranya, 
14) menikmati hobi yang melibatkan pembicaraan atau suara, nada dan musik, 
15) mengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika menemukan sesuatu yang baru 
16) berbicara bebas dalam kelompok, memecahkan masalah dan berkomunikasi melalui percakapan, 
17) Perhatiannya mudah terpecah, 
18) berbicara dengan pola berirama, 
19) belajar dengan cara mendengarkan, dan 
20) ketika membaca suka menggerakkan bibir/bersuara.       
(Menukil dari  sudarnosaputra.wordpressdotcom.mengenali-gaya-belajar-siswa-dan-implementasinya-dalam-pembelajaran )    

Tak seluruhnya, namun sebagian besar menjadi ciri gaya belajar yang saya miliki.

Rupanya gaya belajar ini pun memengaruhi cara saya mengajar anak-anak di rumah, saya lebih sering mengajak mereka bernyanyi dan bercerita. Beberapa materi pun saya ajarkan melalui lagu pada mereka, hehe.

Andai sejak dulu saya paham gaya belajar yang cocok, mungkin saya akan membuat lagu untuk membantu saya menghafal, atau merekam suara agar saya dapat dengarkan berulang-ulang.

Jadi tugas saya selanjutnya adalah benar-benar mengobservasi gaya belajar anak-anak, agar mereka tak menjadikan kegiatan belajar sebagai momok yang menyeramkan.

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day1
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP