Minggu, 14 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day10

Kekurangan saya adalah kurang suka beraktivitas fisik di luar rumah, akhir pekan biasanya saya hanya melatih kekuatan kaki kecil anak-anak dengan berjalan-jalan agak jauh di sekitar rumah. Saya sangat jarang mengajak mereka melakukan olahraga seperti main bola di halaman. Biasanya peran ini diambil oleh suami saat kami belum mengalami ldm seperti kini.

Padahal selain lego dan puzzle, dede terlihat bersemangat bila diajak bermain fisik. Kadang tiba-tiba saja saya dan dede sudah telibat dalam 'perang' lempar bola, bila sudah begini dede terlihat sukar berhenti bermain.


Ada dua kesempatan yang membuat mata saya terbuka, yakni saat berkunjung ke villa istana bunga dan ke Depok kemarin, ketika dede berkesempatan bermain bola di luar ruangan. Gerak lincah dan semangatnya menggambarkan bagaimana ia menyukai kegiatan ini. Agak sulit memintanya berhenti bila sudah mulai bermain.

Yang terlintas kini, adalah menggali perasaannya dan berusaha memfasilitasinya bila diperlukan.
-----------------------------

Sabtu, 13 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day9

Akhir pekan kami mengunjungi keluarga di Depok. Begitu tahu rencana akhir pekan ke luar kota, kaka segera mengemasi perbekalannya: atlas, binder, buku cerita. Tak mau kalah, dede pun segera mengemasi perbekalannya: mainan, mainan dan mainaaaan.

Perjalanan yang memakan  waktu sekitar 2,5 jam, dihiasi segudang pertanyaan yang meluncur  dari bibir kaka. Mana gunung tangkuban perahu? Kita di kota apa? Ia pun rajin memerhatikan nama- nama kota yang dilewati.

Begitu tiba di depok, baik kaka dan  dede segera menyibukkan diri dengan kesenangannya masing-masing. Kaka segera terlibat  obrolan seru dengan pakdenya -membahas atlas tentunya-. Dede meski sudah membawa bekal mainan, tetap saja asik bermain dengan mainan milik sepupunya tentunya.

Agenda rutin saat berlibur ke Depok adalah bermain di taman dan membaca buku. Jadi selain membaca atlas dan bermain dengan mainan bekal dan koleksi, kegiatan yang juga membuat mereka selalu bersemangat apalagi saat cuaca tak begitu terik.

Keseruan bermain bersama saudara, memberi kesempatan pada kaka dan dede saling mengenal, bekerjasama maupun berkonflik. Ini menjadi salah satu waktu yang tepat mengembangkan kecerdasan baik interpersonal maupun internasional.
-----------------------------

Jumat, 12 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day8

Semenjak mendapat atlas baru, kaka semakin lengket dengan atlasnya. Hari ini, tanpa sepengetahuan saya ternyata kaka membawa atlasnya ke sekolah (saya benar-benar baru tahu saat ia membuka atlasnya sambil duduk di samping ibu guru).

Sebelum kelas berakhir, ia mendatangi saya sembari menunjukkan lembaran atlas yang tercecer (iyaah, kok jilidnya ngga kuat gini yaa). Beberapa temannya mengikuti, lalu mereka asyik melihat gambar hewan dan planet dari atlas.

Kegiatan lainnya yang dilakukan kaka adalah membolak-balik halaman (iya..awalnya saya percaya ia hanya membolak-balik atlas barunya), tapi tak berapa lama kemudian ia menyebutkan perbedaan antara atlas yang baru dan yang lama. Misalnya di atlas yang baru tak tergambar gunung sinabung, perbedaan penulisan nama kota kecil pun tak luput dari perhatiannya.

Saat saya bertanya apa yang berbeda, saya melihatnya tersenyum bergegas mengambil atlas dan menunjukkannya pada saya (padahal sebenarnya ia tengah menonton tv). Saya merasa saat ini ia mang tengah mabuk atlas.
-------------------------------
Setelah kemarin mengutak-atik baut di handy talky (ia berhasil memasangnya kembali!), hari ini ia sibuk dengan mainan lama miliknya.

Sebuah set lego berukuran kecil yang banyak dijumpai di minimarket, sejak pulang sekolah hingga menjelang jumatan ia sibuk menyusun puzzle legonya. Yang istimewa dari dede, bila saya memintanya membereskan lego maka ia akan melepaskan satu persatu keping lego yang telah disusun.

Andai itu saya, maka yang saya akan lakukan adalah menjaga lego tetap utuh tersusun dan mengembalikannya kedalam wadah. Tapi tak demikian dengan dede, tak masalah baginya untuk menyusun kembali, dan ia selalu terlihat asyik dengan kegiatan susun menyusun semacam ini.
------------------------------


Kamis, 11 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day7

Proyek Poster Rumah Adat 34 Provinsi

Kami belum melanjutkan proyek poster kami. Alasannya adalah, pagi ini saya berkesempatan mengunjungi salahsatu toko buku di kawasan jalan Supratman, salah satu tujuannya untuk meng-update atlas kaka. Yeay akhirnya..

Agak bingung sih saat mencarinya, rasanya semua isinya sama saja, hanya berbeda warna sampul dan penerbit (mengapa begini? Entahlah). Tak terlalu lama, saya mengambil sebuah atlas bersampul biru dari rak, yang belakangan saya sesali karena ternyata kertasnya mudah lepas akhirnya harus saya olesi lem setiap lembarannya (duuh..nambah pekerjaan tangan). Saya justru menghabiskan waktu lebih lama di area buku anak, mencari buku untuk berkisah, saking lamanya nggak ke toko buku saya sedikit jadi kalap.

Nah, begitu tahu kalau saya sudah membeli atlas yang baru, langsung deh kaka sibuk membolak-balik halamannya, yang cukup lengkap karena disertai gambar rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, lebih lengkap dibandingkan atlas sebelumnya. Akhirnya hingga menjelang petang, kami belim belum melanjutkan lagi proyek kami.
------------------------------

Proyek Puzzle 4x3

Kali ini saya berusaha membuatkan gambar McQueen di sehelai kertas, membiarkan dede mewarnai dan terakhir menempel serta mengguntingnya menjadi puzzle 12 keping.

Kegiatan membuat dan memainkan puzzle sepertinya memang menyenangkan baginya. Meski saya merasa tantangannya perlu ditingkatkan. Bahkan suami menyarankan untuk menyerahkan puzzle 500 keping untuk si bungsu. Saya hanya dapat menggernyit mendengarnya, ..hmm.. mungkin nanti akan saya coba.

Ah, kali ini sembari saya senam jari, dede nampak asyik duduk di samping saya. Sebelah tangannya memegang handy talky, sementara lainnya memegang obeng. Satu handy talky sudah terbuka di bagian baterainya, sementara satunya on process.

"Kenapa di bongkar dek?", tanya saya.

"Nggak, cuma lihat aja", jawabnya kalem sembari meneruskan pekerjaannya.

Nampaknya ada lagi hal yang membuatnya anteng dan betah duduk lama: mengutak atik benda berbaterai!
------------------------------

Rabu, 10 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day6

Proyek Rumah Adat 34 Provinsi

Hari ini kami mulai mendata dan menuliskan nama-nama rumah adat di Indonesia. Saya membantu membuat tabel sederhana untuk tempat menulis nomer, nama provinsi dan nama rumah adat.

Pada praktiknya kaka menyebutkan nama provinsi dan 'perkiraan' nama rumah adatnya, lalu saya melakukan pengecekan dengan berselancar di google. Dari 10 provinsi yang kami cari hari ini ada 7 rumah adat yang kaka sebut dengan tepat  sementara untuk tiga lainnya yaitu Jawa barat, Jawa timur dan NTB karena ada beberapa pilihan (lebih dari 1 rumah adat), kaka saya minta memilih satu saja.

Kaka terlihat tekun ketika mengerjakan proyek ini, ia berusaha mengingat, dan bersemangat menunggu hasil pencarian rumah adat. InsyaAllah ini akan kami lanjutkan hingga beberapa hari kedepan.
------------------------------

Proyek Puzzle 3x3

Proyek yang terlintas ketika mengamati dede yang gemar mengutak-atik mainan, adalah membuat puzzle.

Saya mengawalinya dengan obrolan santai, mengajaknya menggambar dan menjadikan karyanya puzzle. Ia menanggapi dengan bersemangat tanpa banyak alasan ia segera membantu mencari bahan-bahan yang kami perlukan.
Saya membantunya menggambar, dede mewarnai, dilanjutkan  dengan menempelkan gambar diatas karton dan mengguntingnya menjadi 9 kepingan puzzle.


Awalnya dede mengatakan 'susah tak ada alas puzzlenya' saat saya minta menyusun, akhirnya saya bantu memberi contoh. Setelah memerhatikan, akhirnya ia bisa menyusun sendiri, dan beberapa kali menunjukkan hasilnya sambil tersenyum senang

------------------------------

Selasa, 09 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day5

Sembari mempersiakan rencana untuk proyek bersama kaka. Kali ini saya mencoba mengamati dede dengan lebih saksama.

Dede, di usianya yang menginjak tahun ke 5, masih berfokus dengan kegiatan bermain, baik itu bermain bersama maupun secara mandiri. Ia sudah dapat berinisiatif untuk bermain di luar rumah atau di dalam rumah saja.

Jenis permainan yang ia suka cukup beragam, namun akhir-akhir ini ia sangat suka dengan jenis robot-robotan yang bisa berubah bentuk. Ia tidak memerlukan waktu lama untuk belajar dan segera asik mengutak-atik mainannya dan mengembalikan ke bentuk semula.

Dari kemampuan bersosialisasi saya melihat perkembangan kecerdasan interpersonalnya yang terus meningkat.
Jika di level PG ia masih malu-malu, dan kadang enggan sekolah bahkan bersembunyi dibelakang tubuh saya, saat ini ia terlihat lebih bersemangat.

Senin, 08 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day4

Selain terlihat tengah menggemari peta, saya memerhatikan bahwa ia pun gemar berbicara. Ia tak ragu untuk bertanya bahkan bercerita bila telah merasa nyaman dengan lawan bicaranya.

Bila saya memintanya bercerita, ia tak terlihat kesulitan untuk menemukan ide cerita. Seperti sore ini, saat saya memintanya bercerita.


"Ada seekor musang bernama Boas", dan bla..bla..bla..

Geli saya mendengarnya, ia memakai nama kaka yang mengasuhnya dikidsco kemarin, ditambah dengan imajinasinya. Beberapa saat berselang, saya memintanya menceritakan kembali dan ia tampak gembira melakukannya, cerita yang sama meluncur dari bibirnya namun dengan ending yang berbeda.

Sedikit yang unik darinya adalah, ia senang membuat suara gaduh. Kadang ia menyanyikan lagu dengan suara keras (padahal ia tahu saya tak menyukainya), kadang berteriak dengan gaya ala orang memberi pengumuman. Saat ini saya jadi memikirkan, apakah ini bentuk 'protes' nya agar mendapat perhatian saya saat ia ingin menyalurkan kebutuhannya untuk berbicara?

Minggu, 07 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day3

Hari ini saya dan anak-anak mengikuti famgath pengurus IIP kota. Sesuatu yang baru bagi saya, mengajak kaka dan dede bepergian cukup jauh tanpa ada 'bala bantuan'.

Sejak beberapa hari sebelumnya saya telah membicarakan rencana ini dengan anak-anak, bahwa mereka akan berkegiatan di kidsco tanpa saya.

Hari H, sepanjang perjalanan kaka tampak mengagumi pemandangan yang ia lewati, rasa takjubnya terlontar.
"Subhanallah, indah yaa".
Ia terus menanyakan nama gunung dan bukit yang terlihat olehnya.
"Itu Tangkuban perahu? Itu bukit tunggul? Tante Puput tinggal dimana? Di gunung Manglayang?".

Kaka tak tampak canggung meski saat itu kami nebeng kendaraan teman menuju ke tempat kegiatan, mungkin karena kami pernah mengajak kaka berkunjung dan beberapa kali bertemu dengan keluarga Puput (thanks tante Uput n fam).

Dede tak henti ikut mengamati, setiap kali mendengar kaka menunjuk sesuatu, tak banyak kata namun matanya mengikuti.

Ketika kami tiba di lokasi acara, tiba-tiba saja kaka berkata kalau inginnya berkegiatan dengan saya saja.
Dede, justru terlihat pede saat ditanyai nama ia pun tampak lebih luwes berkomunikasi dengan kakak dari PAS yang baru pertama kali dikenalnya.
Kaka, pada akhirnya mau setelah dibujuk kakak pengasuh, rupanya ia butuh adaptasi yang lebih lama untuk dapat berkegiatan bersama.

Cukup lama kami berkegiatan secara terpisah. Hingga tiba saatnya pulang, kaka beberapa kali mendatangi saya merajuk meminta ini dan itu, meski akhirnya mau kembali berkegiatan secara terpisah, dan sebenarnya saat bergabung di kidsco ia  terlihat cukup nyaman.

Satu kesimpulan saya adalah, saya harus lebih serius membantu kaka untuk menemukan apa yang ia suka dan ia bisa untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya.
------------------------------


Hari ini saya tutup dengan ucapan terimakasih pada keduanya, karena menemani saya berkegiatan bersama member IIP lainnya. Lelah pasti, tapi insyaAllah berbanding dengan rejeki silaturahim serta banyaknya pula ilmu yang didapat hari ini.
Alhamdulillah..




Sabtu, 06 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day2

Kali ini saya masih mengamati kegiatan keseharian kaka, yang belakangan itu lagi- itu lagi. Masih dengan atlas dan teman-temannya, yang membuatnya betah berlama-lama mengamati bahkan mulai berkarya.

Kaka, sering kali membuat saya terkejut akan kemampuannya.

Semalamam sebelum tidur ia terlihat sibuk sendiri di samping tempat tidur.

Tak lama ia menunjukkan hasilnya, sebuah peta!

Pulau Sumatra dan Kalimantan dilengkapi nama-nama Provinsinya. Dengan segala keterbatasannya ia membuat peta sederhana versinya sendiri (biasanya ia kurang menyukai kegiatan menggambar). Saya agak terharu dibuatnya..

------------------------------
Disaat saya mulai mengantuk, tiba-tiba saya mendengar kaka menyebut-nyebut Bandar seri begawan, saya jadi penasaran untuk bertanya padanya..

Saya: "Bandar seri begawan itu apa?"
Kaka: " Ibu..ibu.. ibukota Brunei"
Saya: "Kalau Indonesia?"
Kaka: "Jakarta"
Saya: "Malaysia?"
Kaka: "Kuala lumpur"
Saya: "Inggris?"
Kaka: "London"
Saya: "Kaka tau dari mana?"
Kaka🏻: ... (Ia menunjuk dinding, poster bendera negara-negara di dunia)
Saya: (oalaaah...😍)

Rupanya ia cukup jeli mengamati dengan teliti informasi dari poster yang terpasang didinding.

Jumat, 05 Januari 2018

My Journey: Bintang Keluarga day1

Kaka semakin sering mengeksplor atlasnya. Hal-hal yang ada kaitannya seperti rumah adat, pakaian adat dan bendera negara-negara pun menjadi salah satu perhatiannya. 


Saya ingat, sebelum tidur semalam ia mengamati rumah adat Gorontalo.

"Gorontalo dimana bun?".

"Seingat bunda Sulawesi kak".

"Sulawesi apa?", Ia bertanya lagi..ini seperti saat saya menanyakan tentang rumah gadang padanya.

"Wah, bunda tidak hafal..., harus lihat peta kak", saya mendengar ia mengeluh tanda tidak puas.

Ia terus memandangi gambar agak lama.

"Sepertinya Sulawesi Utara, iya bun?", Ia meminta jawaban 'ya' dari saya.

"Mungkin...", Jawab saya kurang yakin.

Dan tampaknya tanya yang belum terjawab itu ia bawa kedalam tidurnya.

Bangun tidur,  setelah sejenak meminta elusan di punggung, ia segera beralih ke poster rumah adat.

"Nanti aku mau tinggal di rumah adat yang ini (bolon), bunda yang ini (gadang), dede yang ini (limas)", ia menunjuk gambar-gambar rumah adat di hadapannya.

Obrolan kami berlanjut dengan membahas, mengapa rumah adat banyak yang terbuat dari kayu bukannya semen. Saat itu, saya lebih mengaitkan dengan kondisi Indonesia yang dahulu kaya akan hutannya. Sebenarnya ini erat kaitannya dengan ranah interpersonal, saya bisa menggali lebih dalam dan mengikat makna ciptaan Allah berupa hutan tropis di Indonesia (tapi nampaknya saya tak cukup dalam tadi).

Menurut saya, ketertarikan kaka saat ini menunjukkan perkembangan kecerdasan visualnya. Sejauh ini beberapa fasilitas pendukung seperti peta dan poster telah tersedia, meski sebetulnya belum cukup. Beberapa kali ia mencoba menggunakan sarana 'ok google' dan google maps, namun saya batasi dan awasi, karena biasanya ia justru memperluas pencariannya ke topik-topik lain, dan menurut saya ini cukup riskan.

------------------------------

Pagi ini saya baru sempat mengecek, mengapa kaka berkesimpulan bahwa Gorontalo berada di Sulawesi Utara. Rupanya ia memperhatikan adanya gambar rumah adat dari Sulawesi Utara yang mirip dengan gambar rumah adat Gorontalo (hahaha, gimana ini pembuat poster?).

Namun setelah saya kembali berselancar, saya menemukan beberapa fakta lain. Diantaranya adalah provinsi Gorontalo berbeda dengan Provinsi Sulawesi Utara. Prov Gorontalo, menurut literatur terbentuk di tahun 2000. Di dalam penjelasan lainpun dituliskan bahwa rumah adatnya bernama Bandayo Poboide, berbeda dengan poster yang menyebutkannya sebagai Dolohupa/pewaris.

Kesimpulannya adalah saya benar-benar harus ikut belajar bersamanya.
------------------------------