Sabtu, 09 September 2017

My Journey: Gaya Belajar 3

Bismillah,

"Kok enggak rapi sih?", dede menunjuk ke lembaran roti tawar yang saya olesi margarin.

"Masa?", saya berkilah.

"Iyaa, ituh..", lanjutnya.

Saya menambahkan sedikit lagi margarin lalu menabur cokelat diatasnya, sambil bergumam dalam hati "harus rapi ya de, nanti juga dimakan..., hihihihi".
Bahkan ada cerita dari sehelai roti
..........

Hari ini beberapa kali, saya mengamati dede begitu menonjol ciri gaya visualnya.

Awalnya, ketika ia tiba-tiba meminta peralatan menggambar, dengan segera ia fokus menggambar layangan mulai dari rangka, benang hingga gelasannya padahal sejak pagi kami samasekali tak bersinggungan dengan alat permainan yang satu itu. Ia mengandalkan ingatannya untuk menggambar dengan detil.

Berikutnya lepas isya, dede menikmati permainan milik kaka, hampir setengah jam lamanya dan ia masih tekun berkreasi menyusun potongan-potongan puzzle sesuai imajinasinya.

Keasyikan bahkan hingga mengabaikan pertanyaan saya yang duduk di seberang mejanya.

"Bikin apa Bar?".

Dan kriiik..kriiik...kriiik... panjang itu baru terjawab setelah saya menyentuh tangannya sambil bertanya sekali lagi, itupun dijawab dengan enggan...

"Ngga, tau..".

Seolah saya sedang mengganggunya, hiks...
Apakah ini berarti bahwa dede tak terlalu terganggu dengan suara, namun bunda merasa perlu ada observasi lanjutan nih.
..........

Bercerita, mungkin adalah kegiatan yang tak pernah lepas dari keseharian kami. Bagi saya, cerita merupakan cara yang menyenangkan untuk menyampaikan nasihat, nilai, aturan, hingga menyisipkan materi belajar.

Semalam saya mencoba menggunakan mainan sebagai sumber cerita, saya mengawalinya dengan memberi contoh bercerita dengan boneka beruang. Menceritakan ciri fisik, sedikit berimajinasi dengan memberi nama dan menggerak-gerakkannya. Saat bertanya siapa yang mau bercerita dengan boneka, kaka dan dede menjawab 'aku' dengan begitu bersemangat.

Kemudian kaka dengan PD bercerita dengan suaranya yang lantang, meski isi ceritanya masih belum teratur dan sangat imajinatif.
Ia memperkenalkan nama bonekanya, adegan bertemu dengan beruang putih, hingga masuknya beberapa tokoh tambahan, sesekali ia menggerakkan bonekanya untuk menghidupkan cerita.

Ketika tiba giliran dede, ia terlihat masih malu-malu melakukannya, ceritanya panjang namun suaranya tak begitu terdengar, sehingga kaka hanya bisa mengikuti bagian awal saja.
..........

Dan, tadaa... ini hasil pengamatan bunda hari ini, semoga besok lebih banyak data yang dapat bunda ambil, semangaaat!



Nb. Menulis di akhir pekan, selalu menjadi tantangan tersendiri nih buat bunda, tapi selesai juga akhirnya... Alhamdulillah 🙌😭

#Tantangan10Hari
#Level4
#Day3
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar