Jumat, 09 Juni 2017

My Journey: Menaklukkan Hambatan Komunikasi #9

Games: Komunikasi Produktif day 9

Bismillah,
Hari ke-9 tantangan..
Fokus ke depan bukan masa lalu.

Adzan subuh berkumandang, saya membiarkan suami pergi terlebih dahulu ke masjid, karena ternyata kaka ingin ikut sholat di masjid jadi saya menunggu.
Di masjid kami, jeda antara adzan dan shalat hanya sekitar 5 menit, sementara perjalanan mungkin memakan waktu hampir dua menit.

Saat itu terlintas di benak saya, "Ah..sholat di rumah saja, bilang aja sama kaka kalau bunda gak jadi berangkat"

Dan, "Biar kebagian shalat qabla, harus lari nih, nanti kaka disuruh lari aja deeh".

Namun semua itu buyar,

"Hello.., apa sih yang kamu pikirkan?, Ini kesempatan loh, untuk kaka belajar sholat, dan kalau gelap gini diajak lari terus jatuh pasti semakin panjang urusannya".

Walhasil, kami berdua berjalan beriringan, bergegas namun tak berlari. Hingga akhirnya tiba di masjid, sempat shalat qabla meski nyaris berkejaran dengan iqamat. Alhamdulillah.

Setelah kembali ke rumah, ternyata kaka ingin berkreasi membuat 'brownies', padahal sebelumnya saya sudah mengiminginya akan memberi kejutan jika bisa puasa sampai pukul 10, sayang itu tak berhasil menggodanya.

Kaka mengeluarkan oreo, dan menumbuknya dengan garpu. Dilanjutkan dengan meminta selai oreo untuk dicampur kedalam adonannya, lalu memasukkan trimit dan mulai mengaduk adonan. Saya mengamatinya, berupaya menahan untuk tak berkomentar.

Kaka pernah berkata bahwa ia ingin menjadi chef, dan saya perhatikan ia tampak senang dengan apa yang tengah dilakukannya.

Meski awalnya saya tidak terlalu yakin, hasil akhirnya nanti akan dapat dimakan, jika tidak akan menjadi mubazir tentunya.

Tapi di lain sisi, mungkin ini merupakan kesempatan kaka untuk belajar, kalaupun berhasil tentu akan meningkatkan rasa pd nya, sekalipun gagal pasti ada pengalaman yang bisa dia ambil. Biarlah, ia belajar, mudah-mudahan bermafaat untuknya kelak.

Apakah kaka berhasil membuat brownies? Hihi, lebih mirip selai oreo dengan tambahan potongan wafer di dalamnya. Geli melihatnya saat mulai menyantap hasil kreasinya sendiri, "enaak", katanya sambil menyunggingkan senyum khasnya.



Curhat ala diary

Bukan sesuatu yang mudah untuk selalu melihat kedepan.
Seringkali yang terjadi adalah, saya membatasi anak-anak untuk beraktivitas pada hal-hal yang menurut saya tak bermanfaat bagi masa depan mereka.

Padahal, saya tak pernah tahu seperti apa dunia mereka nanti, kehidupan serta tantangan apa yang akan mereka hadapi nanti.

Yang bisa saya lakukan adalah mendukung mereka, membantu menumbuhkan kepercayaan diri, dan membantu mereka mengenali dan menerima kelebihan serta kekurangan diri. Agar kelak mereka dapat menghadapi kehidupan dengan lebih baik lagi.

#level1
#day9
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar