Rabu, 07 Juni 2017

My Journey: Menaklukkan Hambatan Komunikasi #7

Games: Komunikasi Produktif day 7

Bismillah,
Hari ke-7 tantangan..
Hari ini, saya mencoba beralih ke poin berikutnya, yaitu intonasi dan suara yang ramah

Naah, ini juga menantang, mengingat betapa ekspresifnya saya, kadang bisa ramah maupun judes terpengaruh emosi.

Mempertahankan intonasi dan suara yang ramah, artinya saya harus menciptakan kestabilan suasana penuh syukur dalam hati saya. Kenapa? Ya, karena bahagia (saat dimana saya merasa stabil menahan emosi) itu hanya ada dalam hati yang pandai bersyukur.

Curhat ala diary

Hal yang menurut saya menarik, yaitu saya semakin menyadari KISS dan intonasi suara yang ramah, amat dipengaruhi oleh kemampuan menahan emosi.

Malam ini sebelum tidur, akhirnya bisa berbincang berdua dengan dede. Rasa ingin tahu yang mendasari saya untuk menanyakan secara langsung pada dede, pembuktian teori yang selama ini dibaca? Ya, bisa jadi.

Sebelumnya saya bertanya, apa yang dirasakan bila bundanya berteriak padanya (saya kemudian memanggilny dengan suara agak keras).

"Takut dan marah", jawabnya setelah hilang rasa terkejutnya.
"Dan kalau bunda memanggil pelan?", Saya memanggilnya perlahan.
"Merasa senang", dede jawab dengan polos.

Betapa teriakan membuatnya merasa takut, bahkan kemudian ikut merasa marah.
Duh, semoga jawaban jujurnya bisa selalu mengingatkan saya, saat nanti saya akan marah, maupun ketika akan menggunakan nada bicara tinggi pada anak-anak.

Sepertinya saat-saat menjelang tidur, nantinya bisa lebih saya manfaatkan untuk berbicara hati ke hati dengan mereka.

#level1
#day7
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar