Selasa, 07 Maret 2017

Refleksi Pendidikan

Tulisan ini adalah refleksi artikel Pendidikan Berbasis Fitrah: Didiklah anak dengan rasa bangga, tulisan Ust Harry Santosa di tahun 2016.

Beberapa point yang saya temukan dalam tulisan beliau adalah:
  • Berfokus pada kebaikan anak, bukan hal yang negatif pada diri anak.
  • Kebanggaan yang ditularkan pada anak, akan melahirkan identitas diri yang kuat. Ini dapat dilakukan melalui ucapan yang penuh respek dan nasihat intensif.
  • Over imunisasi justru akan membuat anak mudah diintervensi lingkungan.
  • Kita dapat mempengaruhinya dengan kebaikan, namun biarkan anak yang mengambil keputusan.
Saya sendiri jadi teringat kembali pada puisi karya Kahlil Gibran: Anakmu Bukan Milikmu.


Anakmu bukan milikmu (Kahlil Gibran)

Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar