Resume Presentasi Kelompok 4
Sabtu, 19 Mei 2018
Judul: Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak
Penyaji: Team Gen Khayra
Idea, Lilih, Leni
Penjelasan diawali dengan penjelasan pengertian fitrah seksualitas.
Fitrah tersebut harus mengahadapi beberapa tantangan, diantaranya:
Tantangan internal (keluarga), meliputi: kondisi ekonomi dan pendidikan keluarga, ketidakharmonisan keluarga
Tantangan eksternal (lingkungan): lgbt, kejahatan seksual, pergaulan bebas, pornografi
Untuk menjawab tantangan tersebut, hadirlah :
Pendidikan seks ala barat vs
Pendidikan seks ala islam
Pendidikan seks ala islam
Sementara pendidikan seks di Indonesia saat ini dinilai masih ambigu dan hanya secara eksplisit masuk dalam pendidikan kesehatan reproduksi
Solusi untuk menjaga fitrah seksualitas secara Holistik yaitu diibutuhkan peran keluarga, peran lingkungan masyarakat dan peran negara.
Sesi Tanya Jawab
1. Teh Nurita
Pertanyaan:ππ»♀Terkait menanamkan jiwa feminin dan maskulin sesuai gender.
Bagaimana pandangan teteh2 mengenai mengajarkan anak laki-laki memasak? Kebanyakan chef terkenal juga dari kalangan pria nih, apakah ini berarti menanamkan jiwa feminin pada pria?
Dan bagaimana dengan kasus ini?
Teman anak saya (usia tk) senang sekali mengenakan pakaian seperti anak laki2. Bahkan saat semestinya memakai kebaya pun sepertinya dia enggan dan merasa tak nyaman. Bagaimana menghadapi kasus semacam ini. Nb. anak tsb sudah sering dinasihati neneknya untuk berpenampilan layaknya anak perempuan.
Jawaban:
Untuk mengajarkan anak laki2 memasak, menurut kami, memasak bukan aktivitas yang khusus bagi perempuan saja...krn memasak adalah aktvtas yg dibutuhkan jg oleh laki2, Jadi tdk mengapa anak laki-laki pun diajarkan memasak. Bahkan merupakan nilai plus, jika anak laki-laki bs memasak, minimal bisa untuk dirinya sendiri, insya allah jg berguna untk membantu istrinya kelak.kalau menanamkan jiwa feminin ya tidak apa, karena seperti pemaparan kelompok sebelumnya anak laki2 perlu ditanamkan jiwa maskulin 75% dan jiwa feminin 25%
juga sebaliknya pada anak perempuan
Coba menjawab pertanyaan teh nurita yg kedua,
Saran kami.. Utk anak perempuan yg enggan/tdk nyaman berpakaian perempuan.. Perlu dilihat dlu faktor penyebabnya.. Apakah krn dirumah anak laki2 semua..ataukah ibunya berpenampilan sprti laki2... Ataukah lingkunganny?
Jk indikasi kuatnya krn faktor rumah.. Maka perlu dibenahi dr rumah... Mengenalkan bagaimana pakaian perempuan yang seharusnya,
Usia tk blm bs berpikir konkret, jd ia akan berperilaku sesuai pemahaman yang ditanamkan... Jgn pernah lelah utk menanamkan pemahaman yg benar.. Dan jg memberi contoh...
Lingkungan jg hrs mendukung.. Misalnya ga meledek... Ga mendukung dia berpenampilan tomboy...
Wallahu a'lam
2. Teh Maya
Pertanyaan:Anak usia 12-15 tahun kan sudah masuk pra pubertas. Anak2 sudah ada rasa suka dngn lawan jenis. Menurut kelompok Gen Khayra, bagaimana cara merespon anak yg curhat ttg rasa sukanya thdp lawan jenis? Dan bagaimana cara membatasi pergaulannya dgn lawan jenis? Terimakasih π
Jawaban:
Kami coba jawab yg ini yaa..
Pertama bersama anak ucapkan syukur karena dikaruniai fitrah yang sesuai, menyukai lawan jenis.
Kedua jelaskan bahwa rasa suka tidak selalu harus diungkapkan pada yang bersangkutan, atau pada teman krn nanti khawatir dibully. Cerita pada ibu saja.
Ketiga motivasi anak utk berkegiatan lain yg postif dan menyenangkan, mengalihkan dia agar tidak selalu meratapi perasaannya
3. Teh Nafsa
Pertanyaan: Tehs untuk menjaga fitrah anak harus secara holistik keluarga, lingkungan masyarakat, dan negara. Sedangkan pendidikan seks di Indonesia sendiri disebutkan masih ambigu. Menurut pandangan kelompok Gen Khayra, bagaimana semestinya peran negara agar fitrah seksualitas di indonesia tetap terjaga?
Jawaban:
Menjawab pertanyaan ini... Hmmm butuh pemikiran mendalam... Hehehe...
Yg kami rasakan, peran negara sangat sangat penting.. Krn banyak fakta terjadi.. Anak2 qt jauh lebih dipengaruhi oleh lingkungan luar.. Trmasuk banyak pembiaran negara thd hal2 yg merusak fitrah seksualitas anak..
Mnrt kami, negara hts berkomitmen penuh utk menjaga fitrah seksualitas anak dengan upaya preventif dan kuratifnya...
Preventif dgn menetapkan kebijakan meniadakan semua akses pornografi misalnya. Ini mmg hanya bs dilakikan oleh negara.. Sangat sulit jika dibebankan kpd keluarga/komunitas.
Kuratif, yakni dengan sanksi tegas thd semua bentuk perusakan fitrah seksualitas anak, berupa kejahatan seksual, lgbt dll.. Krn jk tdk ada sanksi yg tegassss.. Para predator anak mana kapoook...
Hanya saja... Saat ini agak mustahil.. Krn disatu sisi.. Kita ini negara dgn mayoritas muslim.. Dgn pemahaman islam yg SUPER ttg pendidikan seks ini.. Tp dalam tatarab peraturan.. Semua itu sulit diwujudkan. Negara kita lebih mengiblat ke barat.. Dalam hal kebebasan.. Ham.. Dan teman2 nya..
Tp qt ga blh putus asa... Qt yakin masih banyak orang-orang yg soleh yg mau membangun negara ini lebih baik..
Mgkin itu tehhπππ
Penutup
Dalam menjaga fitrah seksual anak diperlukan usaha holistik dari keluarga, masyarakat dan negara. Keluarga merupakan fondasi utama pelindung anak-anak. Namun, adakalanya orangtua tidak selalu membersamai anak, maka setelah usaha memastikan mereka selalu di tempat yang terbaik, kita panjatkan doa memohon perlindungan utk anak selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar