Kamis, 11 Mei 2017

Family: Family Time

Nurita Azizah Rachman
Mainan dari Bambu, Tak Lekang Oleh Waktu
Awalnya bingung mengisi liburan hari ini. Yang pasti bosen dong kalau dirumah aja. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan keliling, dan kebetulan berpapasan dengan bapak penjaja mainan keliling. Bukan sembarang mainan, yang ia jajakan adalah mainan tradisional yang terbuat dari bambu. Didalam keranjang yang dipanggul terlihat gasing, peluit, suling, othok-othok (eh, betul gak ya namanya, itutuuh mainan yang diputar dan nanti akan berbunyi trokk..trokk..trook..).
Karena tertarik, kami membeli dua buah mainan, mau coba menebak apa mainan apa yang dipilih?
Hihihi, pilihan jatuh pada gasing yang bisa bersuara dan peluit bambu.
Harga mainan yang dijajakan paling mahal 20ribu, dan yang termurah 5ribu rupiah (anw, ini harga yang enggak di tawar ya, mungkin bisa kurang, tapi gak tega ah..). Sempat sedikit ngobrol dengan bapak penjual yang ternyata berasal dari Jogja dan tinggal di Kiaracondong, nah lumayan kan jarak dari Kircon ke terminal Antapani.
IMG_20170511_103912.jpg
Tugas selanjutnya adalah mengajarkan cara bermain pada dua bocah kami. Peluit tiup langsung jadi rebutan mereka berdua, mungkin karena suara unik yang muncul dan karena mudah dimainkan. Cukup meniup bagian ujung peluit, jangan sampai menutupi lubang, dan variasi bunyi didapatkan dengan menggerakkan lidi bagian depan maju-mundur.
IMG_20170511_102329.jpgBerikutnya giliran gasing, kalau tadi sepertinya bapak penjual bermain dengan gasing dengan amat mudah, sementara kami perlu beberapa waktu untuk memgeksplorasinya terlebih dahulu, bahkan suami menyempatkan untuk mencari tutorial di youtube (ada loooh!).
Hasilnya kami tahu bahwa lilitan tali gasing harus disusun rapat, selain itu agar berbunyi maka lilitan harus ke arah kiri dan landasannya sebisa mungkin area yang rata.
Mainan tradisional bambu ini asik dimainkan bersama keluarga mengisi waktu bersama, meski semakin sedikit saja yang mampu membuat, menjual, bahkan memainkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar