INSTITUT IBU PROFESIONAL - Bandung 1
Bandung, 6 Maret 2017
Fasilitator : Wiwik Wulansari, Ismi Fauziah
Ketua Kelas : Derini Handayani
Korming : Witri Khotimah
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
NICE HOMEWORK #6
BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL
Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.
Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu
RUTINITAS
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita Merasa Sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :
1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
2⃣ Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
3⃣ Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
4⃣ Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
5⃣ Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
SELAMAT MENGERJAKAN
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
π BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA π
Bunda, terima kasih sudah membuat beberapa kategori tentang 3 hal aktivitas yang anda anggap penting dan tidak penting dalam hidup anda.
Dalam menjalankan peran sebagai manejer keluarga, manajemen waktu menjadi hal yang paling krusial.
Karena waktu bisa berperan ganda, memperkuat jam terbang kita, atau justru sebaliknya merampasnya. Tergantung bagaimana kita memperlakukannya.
Masih ingat istilah DEEP WORK dan SHALLOW WORK?
Dulu kita pernah membahas hal ini di awal-awal kelas. Tahapan-tahapan yang kita kerjakan kali ini adalah dalam rangka melihat lebih jelas bagaimana caranya shallow work kita ubah menjadi Deep Work.
Kita akan paham mana saja aktivitas yang memerlukan fokus, ketajaman berpikir sehingga membawa perubahan besar dalam hidup kita.
1⃣. Refleksikan aktivitas dan kemampuan manajemen waktu kita selama ini
Menurut Covey, Merrill and Merrill (1994) cara yang paling baik dalam menentukan kegiatan prioritas adalah dengan membagi kegiatan kita menjadi penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak dan tidak penting-tidak mendesak.
Menurutnya, segala hal yang kita kerjakan dapat digolongkan kedalam salah satu dari empat kuadran tersebut.
Agar lebih jelas , silakan teman-teman belajar memasukkan aktivitas-aktivitas yang selama ini kita lakukan dalam kategori kuadaran di bawah ini.
2⃣ Setelah aktivitas terpetakan, fokuslah pada hal-hal yang penting (baik mendesak atau tak mendesak) karena pada kegiatan yang penting inilah seharusnya kita mengalokasi paling banyak waktu yang kita miliki
3⃣ Rencanakan dengan baik semua aktivitas yang anda anggap penting
Kita akan kehabisan waktu, tenaga dan sering gelisah jika kita sering melakukan kegiatan yang sifatnya penting dan mendesak.
Contoh : Mengumpulkan NHW matrikulasi itu anda masukkan kategori aktivitas Penting, karena kalau tidak mengumpulkan kita akan mendapatkan peluang tidak lulus.
Sudah ada deadline yang diberikan oleh fasilitator. Andaikata kita memasukkannya ke kuadran 2, artinya kita akan masukkan NHW dalam perencanaan mingguan kita, membuat hati lebih tenang. Tetapi kalau tidak kita rencanakan, NHW itu akan masuk ke aktivitas kuadran 1, dimana penting bertemu dengan genting (mendesak) paling sering membuat kita gelisah di saat detik-detik terakhir deadline pengumpulan.
Kalau ini berlangsung terus menerus, maka kita akan cepat capek dan stress yang berlebihan karena terlalu sering dibombardir oleh masalah dan krisis yang datang bertubi-tubi. Jika ini terjadi, secara naluriah, kita akan lari ke kuadran 4. yang sering kali tidak memberikan manfaat bagi kita.
Idealnya, semakin banyak waktu yang kita luangkan di kuadran 2, secara otomatis akan mengurangi waktu kita di kuadran 1 dan 3, apalagi kuadran 4, karena dengan perencanaan dan persiapan yang matang, banyak masalah dan krisis yang akan timbul dikemudian hari dapat dihindari.
4⃣ Membuat kandang waktu ( time blocking) untuk setiap aktivitas yang harus anda kerjakan
Membuat agenda mingguan dan harian dengan mengaplikasikan teori *time blocking*dan *cut off time*KIta bisa membagi secara rinci aktivitas harian dalam hitungan jam atau menit agar waktu tidak terbuang sia-sia
5⃣ Unduh Aplikasi atau buku catatan untuk membantu kita mengorganized semua jadwal kita
Saat ini ada banyak aplikasi organizer yang bisa membantu dan mengingatkan kita setiap saat.
Sampai disini mungkin ada diantara kita yang bertipe "unorganized" ( menyukai ketidakteraturan, termasuk waktu )
Sehingga muncul pertanyaan,
"Mengapa sih harus repot-repot dan sangat detail dengan manajemen waktu?"
Kalau menurut teori Cal Newport,
Semakin detail manajemen waktu anda, semakin bagus pula kualitasnya.
Semakin bagus kontrolnya, semakin bagus pula efeknya.
Sekarang tinggal dipilih anda mau tipe yang organized shg menggunakan TIME BASED ORGANIZATION atau tipe yang unorganized dan menggunakan RESULT BASED ORGANIZATION
Kalau time based artinya kita akan patuh dengan jadwal waktu yang sudah kita tulis. Dan komitmen menerima segala konsekuensi apabila melanggarnya.
Apabila RESULT BASED ORGANIZATION anda perlu membuat pengelompokan kegiatan saja. Boleh dikerjakan kapanpun, selama Komitmen terhadap target/hasil yang sudah dicanangkan, bisa terpenuhi dengan baik.
Apapun tipe anda dan keluarga KOMITMEN tetap nomor satu.
Di Ibu Profesional, manajemen waktu ini wajib dikuasai dan diamalkan oleh para ibu sebelum masuk ke tahap bunda produktif.
Kita perlu menekankan pentingnya membuat rencana kerja untuk setiap minggu dan setiap hari, dengan memprioritaskan aktifitas yang penting.
Dengan demikian diharapkan kita dapat menjadi lebih produktif tanpa lelah dan stress yang berlebihan.
Demi masa,semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang menyia-nyiakan waktu
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
Sumber Bacaan :
Materi Matrikulasi IIP batch #3 sesi #6, Ibu Manajer Keluarga handal, 2017
Hasil NHW#6, Peserta Matrikulasi IIP, 2017
Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008
Steven Covey, the seven habits, Jakarta, 1994
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Sesi Tanya Jawab Review NHW#6
1. Teh Prita Annisa Utami
Sejauh mana kita boleh menghindari kegiatan di kuadran 3 dan 4? Apa memang harus dihindari total? Apa kalau ada waktu senggang boleh kita lakukan? Atau mungkin lebih baik waktu senggang di gunakan untuk hal yang penting saja?
Terimakasih π
Jawaban:
1⃣ dear teh Prita, tidak harus dihindari total banget, yang penting harus tau waktunya. Misal saya taruh kuadran 4 aktivitas menyetrika, tapi kalau tidak ada art dan pakaian harus rapih, ya saya tetap mengerjakannya. tetapi saya tidak meluangkan waktu untuk memperbaiki skill saya menyetrika π
Waktu senggang boleh sesekali coba melakukan kuadran 4 tetapi hal yang baik untuk diri, misal belajar menjahit, belajar berkebun, menonton secukupnya kira2 15 menit agar tidak jenuh. Jangan melakukan aktivitas kuadran 4 yang menghabiskan waktu kita terbuang percuma seperti menonton acara gosip 1 jam π
Semoga memberi pencerahan teh π
2. Teh Derini
Teh Ismi, setelah saya meresapi reviewnya , teringat saya dulu Suka melakukan pekerjaan tidak penting contoh main game, itu sebuah pelarian bagi saya yang Saat ITU sedang menghadapi sebuah permasalahan, ketika lelah dengan permasalahan yang sulit untuk diselesaikan maka akan mencari pelarian.
Mungkin Saat ini pun sedang saya lakukan , tanpa saya sadari banyak Hal tidak penting yang mendominasi aktivitas saya. Ketika kita menyadarinya, apa yang perlu kita lakukan sedangkan masalah pun belum teratasi?
Jawaban:
2⃣ dear teh Derini, cari aktivitas pelarian lain yang lebih manfaat teh. tetapi mungkin bukan pelarian yah, karena masalah harus kita hadapi. kata ibu, ganti kata masalah dengan tantangan. Jadi, saya akan siap dengan tantangan ini!
Main game untuk menghilangkan jenuh saja bukan diniatkan pelarian nanti jadi kebiasaan, main sekitar 10-15 menit, lalu off. Cari aktivitas lain yang lebih manfaat untuk diri kita dan bisa membuat pikiran menjadi lebih rileks dan tenang.
Ingat, demi masa!
Semangat teh derini πͺπ»
3. Teh Nurita
Assalamualaikum. Mau curhat sekaligus bertanya ya teh.
1•Kalau saya membuat jadwal kegiatan, saat satu kegiatan belum selesai tapi waktu sudah habis, saya cut dan lanjut pekerjaan lain. Tapi nanti ketika ada pekerjaan yang selesai sebelum waktu habis saya kembali melanjukan yg belum tuntas. Jadi saya sebenarnya menggunakan time based atau result based ini ya teh?π€
2•Saya juga sudah mengevaluasi jadwal bulan februari bareng suami. Banyak bolongnya, karena ada beberapa hal yg mendesak dan sifatnya mendadak. Suami bertanya memang kalau jadwal gak terlaksana, bentuk konsekuensinya apa? Saya jawabnya ya perasaan bersalah sama mungkin target milestonenya bisa tertunda ( betul gak ya teh, atau ada konsekuensi lainnya? ).
3•Kesimpulan akhir saat evaluasi kemarin, suami bilang, lanjutkan aja, tapi kalau ada yg gak terlaksana, jangan dibawa stres ya ( easy going dia mah). Jadi inget, kalau ternyata malah membuat stress, berarti ada yg salah di jadwalnya yg saya buat ya teh?
Jawaban:
3⃣ dear teh nurita,
1. ini sepertinya time based teh, berarti teteh patuh sekali dengan waktu. lanjutkan saja teh polanya, lalu rasakan sendiri teteh merasa nyaman atau tidak.
2. iya kalau ada yang mendesak, kerjakan dulu. lalu untuk kembali ke jadwal rutin, ambil break teh agar tidak stres. setelah merasa pikiran tenang dan rileks, cepat kembali dan atur strategi. coba catat apa saja kekurangan2 yang bikin bolong2 di bulan lalu, jadikan pembelajaran dibulan ini.
3. ini benar teh, biasanya suami memang meminta kita agar lebih rileks, kenapa? karena stres anak bersumber dari stres ibu kita memang boleh berencana, tapi sebaik-baik hasil adalah dari Allah. jadi teteh terima prosesnya. contohnya saya, saya ini suka banget sama kerapihan. tetapi saya tidak bisa marah dan stres hanya karena anak-anak belum bisa membereskan mainannya dengan baik, apalagi yang kecil masih usia 2,5 tahun. jadi sudah ada jadwal beberes pun, kadang saya mencuri waktu untuk beberes lagi dan lagi π ternyata ini membuat saya stres π akhirnya saya beri break diri saya dengan rapi = tidak ada yang berserakan. saya ambil kardus dan masukin semua yang berserakan ke dalam kardus. selesai! nanti pas waktu beberes, kita taruh kembali ke tempatnya sambil melatih anak-anak. nah kata suami, kalau karena target kita menjadi stres, harus hati-hati, coba evaluasi π¬
Semoga membantu teh, tetap semangat πͺπ»
4. Tita rahayu
Assalamualaikum teteh.. Mau bertanya.
Sblm membuat jdwl rutin di NHW 6, saya coba konsisten dg ceklis perempuan profesional. Hasilnya ada bbrp yg msh bolong2. Selain krn saya yg lalai, ada jg yg berkaitan dg kondisi anak.
Misalnya, saya ingin sholat dhuha. Tp anak sdg tdk ingin ditinggal dan malah menangis ketika sy sholat. Bagaimana jika demikian teh ? Tetap lanjutkan sholat agar kita bisa terus konsisten atau tunda/tinggalkan dlu sholat dhuha nya, temani anak dulu saja ...?
Di ceklis perempuan profesional sy belum konsisten. Bagaimana agar di NHW 6 ini sy bs lbh konsisten dan tdk merasa terganggu dg anak ...?
Anak sy usia 1thn 2bln.
Makasih teh..
Jawaban:
4⃣ Dear teh Tita, wah umur 1-2 tahun memang umur masih nempel terus sama ibu teh. Tidak apa2 teh masih bolong2 yang penting teteh tetap konsisten terus yang berusaha menjalankan ceklis. Coba teteh lihat apa apa ceklis yang sudah dipenuhi, nah kuatkan dan latih terus yang sudah jangan sampai bolong. sambil melatih yang bolong2 ini agar bisa terpenuhi.
nah kalau ceklis solat duha, ini dicoba teh, misal teteh beri waktu kapan waktu solat. misal jam 7 - 9. coba satu waktu teteh solat di jam 7 apa reaksi anak. terus menerus ganti besoknya jam 8, besoknya jam 9. menurut saya sih pasti akan ketauan koq ritmenya, karena ga mungkin jam 7-9 anak rewel terus, kecuali dia sakit. kalau teteh sudah coba amati, nah bikin jadwal rutinnya yang fleksibel, jadi antara jam 7 - 9 minimal solat dhuha 2 rakaat. semoga membantu teh, sebenarnya anak itu bukan mau ganggu sih, mereka itu hanya ingin tahu. ubah mindset kita kalau anak itu mau mengganggu, karena hati ibu dan anak saling terkoneksi. kalau perlu ajak solat sambil digendong π
5. Teh Shiva
Assalamu'alaikum, saya Shiva...Mau menanyakan, apabila dlm satu hari kita tdk dapat memenuhi target dr waktu2 yg kita tentukan...Misal jam 06.00-07.00 masak dan beberes...Terus ternyata harus molor waktunya...Sedangkan dlm jadwal kita udah harus mandikan atau menyuapi anak...Itu gmn solusinya? π
Jawaban:
5⃣ Dear teh shiva, kalau saya sendiri jadwal masak itu harus punya luang waktu yang panjang dibanding aktivitas domestik beberes. kenapa? karena memasak butuh persiapan banyak dan butuh lebih fokus. Coba revisi kembali apa jadwal yg kita buat terlalu 'keras' pada diri kita. Lalu kalau dari saya tipsnya, agar tidak terlalu capek dan stres biasanya saya sehabis masak tidak beberes. biasanya urusan beberes dapur dan cuci piring dilakukan ketika anak tidur siang atau kalau kita ketiduran, malam kita kerjakan. beri jeda aktivitas domestik antara yang 1 dengan yang lain. Jadi habis memasak ya fokus sama anak, kan kita udah tinggalin anak ya untuk domestik. Kalau molor waktu, tidak masalah teh asal masih dalam batas wajar.
Coba dicek kembali ya jadwalnya.
Jam 6 - 7 masak
Jam 7 - 8 mandiin anak lalu makan pagi
Jam 8 - 9 ambil kegiatan break yang tidak berhubungan sama domestik, misal main sama anak atau baca dongeng. atau kalau anak masih tidur pagi, tidak apa ikut istirahat sebentar sambil kita baca buku atau hobi lain.
Jam 9 - 10 akan kerasa badan dan pikiran segar, kita bisa cuci piring dan beberes dapur bekas memasak tadi. jika anak masih tidur, maka aman. jika anak sudah bangun, maka anak tinggalkan bersama mainan atau aktivitas manfaat lain.
semoga memberi solusi, semangat teh shiva πͺπ»π
6. Teh Andam Listya
Bagaimana menyiasati situasi tidak terduga, saat aktivitas kita sudah aman berjalan lancar di kuadran II, tiba2 ada urgensi harus berubah dengan masuknya aktivitas urgent yang tidak ada dalam jadwal, setelah selesai dengan tugas yang urgent tadi, kadang saya agak sulit memulihkan jadwal saya kembali, menata dan memulai kembali, adakah kiat2 khususnya?
Jazakillah khair
Jawaban:
6⃣ dear teh Andam, kita memang tidak memastikan apa yang akan terjadi, tetapi kita bisa belajar merencanakan sesuatu dengan lebih baik. kenapa harus berencana karena kan kita perlu melatih diri agar terbiasa dan tidak menyia-nyiakan waktu.
Misal begini,
di kuadran II anda sudah membuat jadwal memasak hari ini menunya ayam, sayur sop dan perkedel jagung. tiba tiba anak kita demam tinggi dan tidak mau ditinggal. ini kan sifat yang urgent ya. kita bisa merubah rencana kita memasak hari itu atau menundanya. misal karena pagi-siang anak tidak bisa ditinggal maka bahan yang sudah dibeli kita masukin kulkas. sambil menunggu bantuan, misal ketika suami datang, kita rubah jadwal masak ke sore hari yang harusnya jam 10 pagi sudah masak. tinggalkan sementara kegiatan di sore itu, kita bisa memasak sore hari. besok hari biasanya kita jetlag, badan kerasa capek, tapi kondisi anak membaik. nah agar tidak jenuh, esoknya kita bisa meringankan diri dan take a break dengan membeli makan siang atau memasak yang sederhana saja, agar kita tidak berada di titik jenuh. ambil jeda dan nafas sebentar, lalu cepat kembali. Ingat tujuan akhir, kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lagi.
semoga memberi pencerahan teh, saya rasa banyak ibu disini yang mengalami hal yang sama ππ»
7. Prima Mustika
Utk. Results Based Organization, apakah hrs ditentukan juga waktu pencapaiannya? Bagaimana contoh kegiatan Result Based Organization ini? Terimakasih..
Jawaban:
7⃣ dear teh Prima, di review tadi dijelaskan bahwa kalau time based artinya kita akan patuh dengan jadwal waktu yang sudah kita tulis. Dan komitmen menerima segala konsekuensi apabila melanggarnya. Berarti manajemen waktu sangat diperhatikan dan menjadi yang utama. Sedangkan result based, kita hanya perlu membuat pengelompokan kegiatan saja. Boleh dikerjakan kapanpun, selama target/hasil yang sudah direncakan terpenuhi. Ini artinya kita tidak terpengaruh waktu. Jadi kita fokus sama hasil.
Misal :
time based.
untuk memasak kita bikin kandang waktu pagi jam 5 - 6 pagi. mungkin bisa molor atau maju sedikit tapi harapannya jam segitu makanan untuk hari itu sudah tersedia dari pagi. kelebihannya kita bisa bawain bekal suami dan siang bisa fokus sama anak main.
result based.
intinya hari ini harus memasak, tapi kita tidak mau direpotkan dengan masalah waktu. yang penting tujuannya : masakan tersedia. jadi kita mau masak jam berapapun asal ketika kita mau makan, makanan harus tersedia. Kelebihannya kita tidak diburu waktu, tapi mungkin kita tidak bisa fokus. Ini bisa diterapkan bagi tipikal orang yang biasa multitasking.
semoga memberi pencerahanππ»
8. Teh Rizki Amalia
izin bertanya ya..
Jujur saya belum mengumpulkan NHW6 karena udzur pekerjaan,, baru beres diketik dan belum dikirim karena masih galau.. (komitmen mengumpulkan jam 4 sore hari ini)
Saya bingung mengatur jadwal harian saya,, khususnya menempatkan jadwal belajar yg sudah saya komitmen kan d NHW 4 dan 5.. setelah memplotkan aktivitas yg penting,, meng"kandang"kan pekerjaan domestik, saya nyaris tidak punya waktu untuk menyimpan agenda belajar dlm artian baca-nulis-paham-rencana amalan.. kondisi saya saat ini sebagai ibu bekerja juga, biasanya saya belajar d sela2 waktu kerja. Baiknya bagaimana ya, teh? Jadinya galau buat mengumpulkan, sekaligus menjalankannya..πππ
Jawaban:
8⃣ dear teh Rizki, memang ya teh ibu ranah publik tantangan paling besar adalah manajemen waktu. saran saya sih, untuk belajar cari waktu 1-2x saja dalam 1 minggu. Jangan terlalu 'keras' pada diri kita, jangan juga terlalu 'lembut' sama diri kita. Kita yang tau gimana kemampuan kita, gimana keterbatasan kita. karena kan kita terbatas waktu ya, kalau belajar di sela waktu makan siang pas istirahat kerja, bisa maksimal ga teh? kalau bisa dicoba dulu aja. Kalau tidak bisa ganti atau atur jadwal yang biasa untuk domestik, untuk belajar.
Misal 1 minggu teteh ada jadwal beberes setiap hari (sapu dan pel). Coba ringankan diri kita, dengan 2 hari sekali. nah jadwal beberes tiap hari bisa diganti sama jadwal belajar π
Karena saya sendiri hanya memberi waktu 2-3x dalam seminggu 30 menit-1 jam belajar ilmu agama, manajemen emosi, bunda sayang, matrikulasi.
Ada kata kata hikmah dari guru kita π
"Dan teruslah belajar dan beraktivitas dengan penuh kegembiraan, bukan laksana menyeret beban"(PAK DODIK)
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar