My Journey: Family Project day10
"Duh ay, kayanya proyeknya salah nih", keluh saya pada suami.
"Gapapa, memang mereka lagi masanya bermain", ia menjawab.
Saya memandangi tumpukan cucian piring, dan oven yang masih terisi kue yang sedang dipanggang, yups this is our 3rd family project...
Little Chef
Melanjutkan proyek hari ke-9, saat semua bahan sudah tersedia bunda sempat ragu akankah membuat dua jenis kue yang berbeda, sanggupkah? Melihat ayah dan anak-anak yang masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, jadilah bunda memulai membuat nastar sendiri.
Saat asik membentuk adonan, tiba-tiba Barra datang ingin bergabung dan oke bunda mengiyakan.
Jelang pukul sepuluh dan ayah mulai bersiap dengan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kastengel oow.. yang mana dulu yaa?
Akhirnya sedikit memaksa, bunda mengajak kaka untuk bergabung sekalian. Walau awalnya menolak, tapi akhirnya kaka mau juga bergabung. Naah mari kita mulai.
Tugas pertama adalah memarut edam. Ayah memberi contoh, lalu selanjutnya secara bergiliran Bumi dan Barra mencoba memarut keju. Naah, belum lama berselang, karena kurang hati-hati tangan Bumi luka terkena parutan, langsung deh Bunda beralih jadi perawat yang mengobati tangan Bumi, sementara tugas dilanjutkan oleh Barra. Berkali-kali ayah mengingatkan untuk berhati-hati atau berhenti jika keju sudah semakin kecil. Tak lama tugas memarut keju pun selesai.
Bagian kedua timbang-menimbang bahan, ayah kembali mengambil alih, karena kali ini kami akan menggunakan resep nenek kembar (mertua) dan ayah yang lebih tahu takarannya.
Bumi mulai membantu mengambilkan bahan-bahan yang diperlukan, sementara Barra sesekali membantu membentuk nastar.
Beberapa kali Bumi mulai rewel, meminta agar saya membantunya membuat kue cokelat seperti i kemarin, namun saya tolak karena rasanya akan semakin sulit jika menambah satu jenis kue sementara yang ada dihadapan belum juga tuntas.
Rewelnya mulai mereda saat kami meminta Bumi membantu membentuk adonan kastengel. Bentuk versi bumi tentunya dengan ukuran jumbo hampir sebesar ibu jari, sedangkan barra membentuk kecil-kecil.
Sepanjang proyek berlangsung sebenarnya bunda berusaha untuk mempraktikkan kompro, namun rasanya tumpukan adonan yang belum selesai dibentuk dan rewelnya kaka membuat nada suara bunda sempat meninggi, wah apakan pertanda bahwa bunda masih belum dapat bekerja dibawah tekanan? Atau memang project yang sedang dilakukan sedikit diluar kemampuan?
Mengobrol dengan ayah yang tadi sempat menghela nafas ketika Barra sedikit mengganggunya, membuat bunda tersadar sepertinya yang kami lakukan memang sedikit berlebihan untuk anak-anak. Memang asyik, namun durasinya terlalu lama.
Tapi semua kesibukan itu terbayar, ketika kue keluar dari oven. Abaikan bentuk yang agak kurang wajar, yang pasti nastar dan kastengel hasil project hari ini yummmmy 😋.
Master Mind Fampro #3 Little Chef
a. Pengalaman menarik selama menjalankan proyek ini sesungguhnya sangat menyenangkan tak ada yang menolak ketika diajak memasak.
b. Hal baik dari kegiatan proyek keluarga ini anak-anak dapat melatih fokus, keberanian dan rasa pd. Untuk saya dan suami, kami berlatih memberikan kepercayaan pada anak-anak. Misalnya saat kemarin saya meminta Bumi memotong coklat dengan menggunakan pisau, atau ketika meminta anak-anak memarut keju, meski tak selamanya berjalan seperti yang kami harapkan.
c. Hal baik yang akan dilakukan di kegiatan berikutnya, seandainya berupa kegiatan memasak, maka saya akan lebih memerhatikan durasi, agar anak-anak terhindar dari rasa jenuh saat beraktivitas bersama.
#Day10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#Bunda Sayang
#Ibu Profesional
#IIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar