My Journey: Bintang Keluarga day1
Kaka semakin sering mengeksplor atlasnya. Hal-hal yang ada kaitannya seperti rumah adat, pakaian adat dan bendera negara-negara pun menjadi salah satu perhatiannya.
Saya ingat, sebelum tidur semalam ia mengamati rumah adat Gorontalo.
"Gorontalo dimana bun?".
"Seingat bunda Sulawesi kak".
"Sulawesi apa?", Ia bertanya lagi..ini seperti saat saya menanyakan tentang rumah gadang padanya.
"Wah, bunda tidak hafal..., harus lihat peta kak", saya mendengar ia mengeluh tanda tidak puas.
Ia terus memandangi gambar agak lama.
"Sepertinya Sulawesi Utara, iya bun?", Ia meminta jawaban 'ya' dari saya.
"Mungkin...", Jawab saya kurang yakin.
Dan tampaknya tanya yang belum terjawab itu ia bawa kedalam tidurnya.
Bangun tidur, setelah sejenak meminta elusan di punggung, ia segera beralih ke poster rumah adat.
"Nanti aku mau tinggal di rumah adat yang ini (bolon), bunda yang ini (gadang), dede yang ini (limas)", ia menunjuk gambar-gambar rumah adat di hadapannya.
Obrolan kami berlanjut dengan membahas, mengapa rumah adat banyak yang terbuat dari kayu bukannya semen. Saat itu, saya lebih mengaitkan dengan kondisi Indonesia yang dahulu kaya akan hutannya. Sebenarnya ini erat kaitannya dengan ranah interpersonal, saya bisa menggali lebih dalam dan mengikat makna ciptaan Allah berupa hutan tropis di Indonesia (tapi nampaknya saya tak cukup dalam tadi).
Menurut saya, ketertarikan kaka saat ini menunjukkan perkembangan kecerdasan visualnya. Sejauh ini beberapa fasilitas pendukung seperti peta dan poster telah tersedia, meski sebetulnya belum cukup. Beberapa kali ia mencoba menggunakan sarana 'ok google' dan google maps, namun saya batasi dan awasi, karena biasanya ia justru memperluas pencariannya ke topik-topik lain, dan menurut saya ini cukup riskan.
------------------------------
Pagi ini saya baru sempat mengecek, mengapa kaka berkesimpulan bahwa Gorontalo berada di Sulawesi Utara. Rupanya ia memperhatikan adanya gambar rumah adat dari Sulawesi Utara yang mirip dengan gambar rumah adat Gorontalo (hahaha, gimana ini pembuat poster?).
Namun setelah saya kembali berselancar, saya menemukan beberapa fakta lain. Diantaranya adalah provinsi Gorontalo berbeda dengan Provinsi Sulawesi Utara. Prov Gorontalo, menurut literatur terbentuk di tahun 2000. Di dalam penjelasan lainpun dituliskan bahwa rumah adatnya bernama Bandayo Poboide, berbeda dengan poster yang menyebutkannya sebagai Dolohupa/pewaris.
Kesimpulannya adalah saya benar-benar harus ikut belajar bersamanya.
------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar