Rabu, 17 Mei yang lalu, saya berkesempatan bergabung dengan RB Cibiru untuk mengikuti kegiatan kulwap bersama teh Elma Fitria yang mengusung thema ‘Mengenal dan Menemukan Bakat Anak’.
Sebelum memasuki diskusi, teh Sita selaku pj RB Cibiru membagikan video Nouman Ali Khan juga handout Mengenal Bakat Anak sebagai kudapan yang harus dikunyah sebelum diskusi
πLink video
https://www.youtube.com/watch?v=Sue4wDjXlRA&t=140s
Beberapa Catatan Penting pada diskusi sebelumnya sebelumnya:
(Sumber: Teh Sita RB Cibiru)
Point-point penting yang saya catat kemarin:
1. Bakat itu adalah pola perilaku/cara berfikir yang khas dan beda pada setiap individu.
2. Saat anak kecil tugas kita adalah mengobservasi dan mengamati, bantu anak menemukan bakatnya untuk bekal ia menjalankan misi spesifik penciptaannya. Jangan menempelkan mimpi kita pada anak.
3. Langkah pertama yg harus dilakukan dalam menemukan bakat anak adalah menyamakan pola pikir ayah dan/limited edition, lalu observasi, dalam mengobservasi bakat anak kita harus terbebas dari asumsi kita pribadi, jangan cepat menyimpulkan, karena itu akan memblock mata kita dari melihat yang sebenarnya, proses menyimpulkan itu butuh waktu lama.
4. Jangan bermimpi menjadi sahabat anak saat ia dewasa jika saat mereka kecil kita tidak dekat dan tidak membangun kelekatan dengan anak.
5. Setiap anak itu punya jalannya masing-masing, kita tinggal berbesar hati mendampingi perjalanannya. Masa-masa membersamainya inilah yang mereka kenang dan membuat mereka selalu percaya diri menjalani peran hidup nya dimasa mendatang.
Satu dari 12 komunikasi tidak produktif yang dilakukan orang tua pada anak adalah menyindir, model komunikasi ini secara tidak sadar akan menanamkan jiwa galau pada diri seorang anak hingga ia dewasa.
Misal: seorang ibu kesal karena anaknya ngeberantakin, dan berharap rumah rapi. Saking keselnya ibu itu bilang" sok terus aja berantakin, terus, terus, sok,sok", tapi dengan muka marah.
Maka si anak, akan bingung, kenapa ibu teh, katanya nyuruh ngeberantakin tapi mimik muka nya kayak marah...disini anak dibuat bingung...tidak sinkron antara ucapan dan perasaan.
(Sumber: Teh Putri)
Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri maka akan mengenal Tuhannya. Dengan mengenal diri sendiri maka akan paham apa misi penciptaan yang Allah titipkan ke kita.
TMA adalah tools, untuk mengetahui misi penciptaan kita apa, balik lagi ke sinergi passion, kebutuhan dan bakat
Intinya sih mau bersinergi dalam hal apapun ngga semata-mata ngertiin suami spt apa dan juga sebaliknya, tetep ada komunikasi produktif, komunikasi yang membangun.
Dalam prosesnya jika apa yang kita harapkan dari suami untuk berubah juga ngga bisa instan, maka tugas kitalah yang harus berubah terlebih dahulu.
Gaya Komunikasi Populer
Berikut adalah contoh-contoh 12 gaya populer: 
1.Memerintah, contoh: “Mama tidak mau dengar alasan kamu, sekarang masuk kamar dan bereskan kamarmu!” 
2.Menyalahkan, contoh: Ketika anak tidak bisa mengerjakan soal PRnya, ayah berkata, “Tuh kan. Itulah akibatnya kalau kamu tidak mendengarkan Ayah dan malas belajar” 
3.Meremehkan, contoh: “Masak pakai sepatu sendiri saja tidak bisa, bisanya apa dong Kak?”
4.Membandingkan, contoh: “Kok kamu diminta naik ke panggung saja tidak mau sih Kak, tuh lihat Andi saja mau” 
5.Memberi cap, contoh:”Dasar anak bodoh, disuruh beli ini saja salah!” 
6.Mengancam, contoh: “Kalau kamu tidak mau makan lagi, kamu tidak akan dapat uang jajan selama seminggu!” 
7.Menasehati, contoh: “Makanya, kalau mau makan cuci tangannya dulu, nak… Tangan kan kotor banyak kumannya…” 
8.Membohongi, contoh: “Disuntik tidak sakit kok nak, seperti digigit semut aja kok” 
9.Menghibur, contoh: Ketika adik menemukan bahwa es krim nya dimakan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya, bunda berkata, “Sudah ya sayang, besok bunda belikan lagi es krimnya, lebih enak dari yang dimakan kakak tadi”
10.Mengeritik, contoh: “Lihat tuh! Masak mengepel masih kotor dimana-mana begitu. Mengepelnya yang benar dong!” 
11.Menyindir, contoh: “Hmmm… Pintar ya? Sudah mandi, sekarang main tanah dan pasir lagi” 
12.Menganalisa, contoh: “Kalau begitu, yang mengambil bukumu bukan temanmu, mungkin kamu tinggalkan di tempat lain…”
------------------------------
Biografi Singkat Pemateri
Nama: Elma Fitria
Ttl: Jakarta,11 November 1983
Pendidikan: S1 ITB
Putra/putri (usia):
1. Elanfitri (10 tahun)
2. Kinarya (6 tahun)
3. Hanifa (4 tahun)
4. Abdillah (1 tahun)
Aktivitas:
- Ibu untuk 4 anak
- Bantu suami di Pathfinder Talents Mapping
- Strength Based Family Practitioner
- Mengisi seminar atau diskusi parenting
- Berkegiatan di komunitas HEbAT, IIP, Nouman Ali Khan Indonesia.
Alamat:
Jl. Bukit Dago Utara 2 no 36 Bandung
------------------------------
Sesi Tanya Jawab
1⃣Teh Fadilah_margahayu
Assalamualaikum teh,
Bagaimana cara nya mencari inspirasi kegiatan-kegiatan yg bisa kita lakukan setiap harinya bersama ananda dlm rangka mengobservasi bakat anak terutama yg 34 bakat sifat?terima kasih
1⃣ Waalaikum salam wr wb Teh Fadilah,
Untuk mengobservasi bakat anak, memang terlebih dahulu anak perlu difasilitasi dengan berbagai ragam aktivitas. Karena hanya dengan adanya aktivitas, kita jadi ada ‘bahan’ yang bisa diobservasi.
Aktivitasnya apa saja ? Nah, Abah Rama Royani memberi panduan yang disebut Pandu 45. Pandu 45 adalah 30 peran dan aktivitasnya ditambah 15 aktivitas fisik. Aktivitas anak-anak sebaiknya meliputi 45 aktivitas peran ini, karena 45 aktivitas ini adalah perpaduan dari berbagai macam bakat.
Dua gambar tadi adalah 30 aktivitas peran ditambah 15 aktivitas fisik (physical) yang kemudian oleh Abah Rama disebut Pandu 45
Misalnya, peran Restorer.
Restorer adalah orang yang senang memperbaiki sesuatu. Saat ada barang rusak dan orang lain cenderung meninggalkan atau membuang barang tersebut, dia justru tampak penasaran untuk memperbaiki barang tersebut.
Restorer adalah peran yang dilatarbelakangi bakat Restorative, mungkin juga Context, atau justru Futuristic.
Jadi ketika anak melakukan aktivitas sebagai (peran) Restorer, dan anak tampak menikmati, maka besar kemungkinan anak punya bakat kuat Restorative.
Jadi inspirasi kegiatan kita bisa diambil dari Pandu 45, sehingga kita bisa memastikan semua aktivitas yang memadukan berbagai macam bakat pernah anak alami.✅
Terima kasih teh elma jawabannya,sya msh mentok dicontoh aktifitasnya teh,klo yg 15 aktifitas fisik mungkin lebih mudah ya teh utk aktifitasnya,klo yg 30 sisanya msh mentok di ide2 aktifitasnya. kira2 bisa mendapatkan inspirasi aktifitasnya dmn ya teh?
Iya, memang wajar Teh. Oleh karena itu, mengenal Talents Mapping itu menjadi penting π
Yang bisa memberikan penjelasan lebih konkrit terkait 30 tipologi kekuatan tadi adalah yang sudah menekuni Talents Mapping.✅
2⃣ Yuniarti - panyileukan
Teh mau tanya bagaimana cara mengenali minat bakat anak?
Neng aya usia 2y6m
Bagaimana mengatasi karakter anak yang justru minatnya selalu berubah?
Teh Yuniarti, anaknya masih di bawah 3 tahun ya.
Cara mengenali minat dan bakat anak kuncinya satu : Observasi. Mengamati aktivitas anak, apakah dia berminat, dan apakah dia menunjukkan ciri ciri bakat disitu.
Nah yang biasanya jadi membingungkan adalah : dari aktivitas anak, apanya yang perlu diobservasi ? dan bagaimana menyimpulkan anak teh minat apa dan bakat apa.
Disinilah pentingnya orang tua paham tentang bahasa bakat. Pemahaman ini perlu lebih dulu dibandingkan observasinya
Dalam konsep Talents Mapping, bakat itu ada 34. Setiap orang punya beberapa bakat kuat, dan beberapa bakat lemah. Jadi dalam diri setiap orang, 34 bakat ini dipetakan sedemikian rupa sehingga kombinasi urutannya beda untuk setiap orang. Inilah gambaran keunikan setiap orang. Allah SWT lah yang telah menganugerahkan keunikan ini, sebagai modal untuk tugas masing-masing orang di dunia.
Jadi ketika mengamati aktivitas anak, observasi apakah anak betah dengan aktivitas itu ? aktivitasnya apa saja ? Tadi sudah terjawab di jawaban untuk Teh Fadilah, yaitu menggunakan Pandu 45.
Ketika anak betah dengan aktivitas tertentu, maka orang tua perlu peka melihat bakat bakat apa saja yang muncul kuat di anak. Bakat bakat yang diamati adalah yang 34 tema bakat tadi.
Untuk minat anak yang sepertinya selalu berubah, itu wajar mengingat usianya masih kecil. Yang perlu kita lakukan adalah memberikan keleluasaan anak mengalami berbagai ragam aktivitas. Oleh karena itu, sudah pasti minat nya akan berubah-ubah, karena dia perlu waktu mengalami semua aktivitas itu, dan merasakan apakah dia minat atau tidak.
Perhatikan juga kapan minatnya berubah, apakah karena menemukan hal baru yang menarik atau saat yang ditekuninya terhambat kesulitan atau kegagalan. Itu dua hal yang berbeda. Yang pertama, itu wajar. Yang kedua, artinya mudah menyerah. Hal ini biasanya mulai terjadi di anak usia 5 tahun ke atas. Kalau yang dialami putranya seperti yang pertama, tidak ada masalah. Kalau yang terjadi lebih mirip yang kedua, ia butuh dilatih untuk lebih mau berusaha keras.✅
3⃣Sita_cibiru
Teh elma, kan di usia 2-7 itu kita perkenalkan anak dg berbagai profesi, aktivitas dan berbagai karakter orang dari berbagai usia. Naah, kalo kita sedang perkenalkan suatu jenis aktivitas dan ternyata anak gak suka, apakah kita langsung hentikan saja atau kita coba lagi dikemudian hari? Misal, waktu hilya usia 5th, saya daftarkan di club thifan, saat trial, hilya terlihat suka, waktu itu memang ada bbrp teman perempuan yg sudah dia kenal. Nah, setelah daftar dan ikut latihan rutin, ternyata yg daftar anak laki2 semua, hari pertama cukup semangat, besok2 nya jadi gak mau lagi. Katanya gak ada temen perempuan, akhirnya hilya keluar. Menurut teteh, apakah saya perlu mencoba menawarkan lagi thifan ke hilya saat usia 7/8 th? Oya teh, kalo anak itu suka, bukankah dia akan tetap suka ya, walaupun misalnya ada tantangan dari luar, kayak kasus hilya ini, kalo memang dia benar2 suka thifan, walaupun saat latihan gak ada teman perempuan,,dia akan tetap suka kan teh? Benar gak, kalo saya menyimpulkan bahwa hilya tidak suka thifan? Mohon masukannya tehπ
Jazakillahu khoiro.
Teh Sita, untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun, masih sangat wajar jika minatnya berubah karena berbagai sebab. Yang perlu kita lakukan adalah memahami motif di balik perubahan minatnya. Bisa karena memang dia tidak minat bidang itu, atau karena hal lain yang tidak terkait minat.
Contohnya mungkin seperti yang Hilya alami. Ada hal teknis lain yang membuatnya tidak nyaman dalam aktivitas itu, sehingga membuat penilaian kita terhadap minatnya di aktivitas itu jadi tidak valid.
Lalu apa nanti perlu ditawarkan lagi nanti ? Kalau nanti dia terlihat lagi minatnya, silakan ditawarkan lagi.
Untuk bisa menyimpulkan anak suka atau tidak, anak memang butuh waktu untuk menekuninya dalam waktu yang lama. Untuk itu, anak memang perlu mendapat kesempatan menjalani aktivitas ini dengan situasi yang ia butuhkan. Oleh karena itu, cobalah nanti ditawarkan lagi dengan terlebih dahulu memastikan bahwa situasi nya seperti yang dia butuhkan.
Untuk usia di bawah 5 tahun, memang anak belum serta merta gigih memperjuangkan jika aktivitas tersebut memang dia minati. Belum tentu dia mau mengusahakan sendiri ketika bertemu rintangan dalam aktivitas itu. Dalam psikologi positif, kegigihan memperjuangkan sesuatu itu terkait dengan Grit.
Grit sendiri berkaitan erat dengan kematangan psikologis dan kedewasaan, yang berarti juga, jelas berkaitan dengan usia. Oleh karena itu, ketika anak di bawah 7 tahun belum terlihat gigih memperjuangkan aktivitas yang dia minati, itu sangat wajar mengingat usianya yang belum dewasa.✅
4⃣Siro_ cilengkrang
Teh elma, Untuk mengenal bakat anak atau kecenderungan anak ke arah mana apakah sudah bisa dilihat dr sejak anak masih kecil (18mo)... Dan memaksimalkannya bagaimana?, mengingat anak masih sangat kecil...
Saya pribadi suka bingung ingin memaksimalkan tp blm tau celahnya dimana.
Usia di bawah 7 tahun adalah masanya membangun bonding (ikatan) dan attachment (kelekatan). Proses ini dimulai terutama di masa menyusui di 2 tahun pertama, ketika anak dengan lekat menyusui ke ibunya, didukung oleh ayahnya.
Ini tahap sangat penting dalam pengasuhan, karena untuk orang tua bisa mengamati bakat anak, orang tua perlu dekat dengan anak.
Yang perlu kita perhatikan sebagai orang tua adalah kita memahami tugas perkembangan fitrah anak dari waktu ke waktu.
Untuk bisa dekat dengan anak, orang tua harus lebih dahulu lekat dengan anak. Membangun kelekatan itu ya dengan memastikan masa menyusui itu berjalan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Bu Elly Risman, Psi. urutan nya adalah : Lekat ➡ Dekat ➡ Sahabat.
Jadi, fokus saja dulu untuk membangun kelekatan di usia anak saat ini Teh. Sehingga kelak teteh mudah membangun kedekatan dengan anak, dan kelak juga bisa jadi sahabat anak. Orang tua yang senantiasa aware dengan 3 proses berkelanjutan ini insya Allah akan Allah mudahkan mengamati bakat anak.✅
Teh Sita
Teh elma..boleh dijelaskan tentang tugas perkembangan anak dari waktu ke waktu teh?
Ini bagian dari materi talents maping nya abah rama royani juga ya teh?
Itu terkait materi Fitrah Based Education Teh, ada di slide materi yang pernah saya berikan. Sudah di grup ini kan ya ?
✅
5⃣Enung_ ciguruwik
Assalaamu alaikum Teh elma, Bagaimana cara memandang dan mengarahkan anak 7 thn yang suka dan berulang-ulang membuat percobaan misalnya membuat slime/nyampur warna cat air? Selama ini saya biarkan saja. Kalaupun dilarang, tak menghentikan percobaannya.
Teh Enung, Pada prinsipnya, kita mengamati apa yang membuat anak betah melakukan aktivitas tertentu. Ada hal apa di dalam aktivitas membuat slime itu yang membuat anak betah melakukannya berulang-ulang. Misalnya saja, setelah teteh amati, yang membuat dia betah adalah aktivitas mencampur berbagai bahan berbeda. Jika memang ini yang membuat dia minta, maka kita bisa menawarkan aktivitas mencampur-campur dalam bentuk lain. Misalnya kita tawarkan dia untuk memasak, karena memasak juga aktivitas mencampur berbagai bahan. Lalu amati apakah dia berminat terhadap aktivitas memasak itu. Dan apakah muncul 5 ciri bakat ketika anak melakukan aktivitas tersebut.
Sebagai pengingat, berikut 5 ciri yang perlu diamati yang menunjukkan ada bakat kuat disitu ✅
6⃣ Niva_ batununggal
Assalamu'alaikum teh elma, saya niva, anak saya usia 21bulan (perempuan) bagaimana cara menemukan bakat anak di usia dini, saat ini masih dalam tahap belajar saja(mengenalkan ajaran islam lewat lagu, murottal, bljar sambil bermain,dsb)
Terima kasih π
Teh Niva, karena anak Teteh masih 21 bulan, pada prinsipnya sama dengan jawaban yang sudah sampaikan untuk Teh Siro tadi. Yang perlu juga kita ingat selalu adalah proses mendampingi dan mengamati anak adalah proses panjang. Pada dasarnya semua anak berbakat kok, jadi kita bisa optimis pada saatnya nanti anak pun akan menemukan bakatnya dimana. Dengan demikian kita bisa rileks menjalani pengasuhan, karena fitrah bakat itu ditumbuhkan seiring perjalanan dan ditemukan, bukan dikejar.✅
7⃣ Melati_ margahayu
1. Bagaimana memetakan mana bakat yang harus diarahkan, atau itu sekedar kesukaan saat itu.
Anak saya, usia 3.5 tahun, keliatan tertarik sama bahasa inggris.
Kalau lg pretand play sendiri, suka pakai bhs inggris. Diajarkan pun, dia mau dan menikmati.
Usia brpa, dan sejauh apa indikator yg harus kita perhatikan, bahwa anak punya bakat a, bakat b. Sehingga orang tua bisa melakukan pendampingan dan pengarahan yang tepat..
Terimakasiih skaliii
Teh Melati, kita perlu membedakan apa itu minat dan apa itu bakat. Ketertarikan terhadap bahasa Inggris adalah minat. Jadi putra Teh Melati punya minat yang besar terhadap bahasa Inggris. Dalam definisi sederhana, minat adalah ketertarikan terhadap suatu obyek di luar diri kita. Jadi kalau bicara minat, pasti ada obyeknya.
Minat ini tentu adalah sesuatu yang harus juga kita kenali dari anak kita. Karena pada dasarnya setiap anak yang tumbuh sehat secara biologis, kognitif, dan psikologis, pasti akan menemukan hal-hal yang diminati di luar dirinya.
Lalu bagaimana dengan bakatnya ? Yang disebut bakat itu kurang lebih seperti ini :
-berbakat menyampaikan pikiran dan perasaan dengan bahasa Inggris (bakat Communication)
-berbakat belajar hal-hal baru di luar yang pernah dipelajari sebelumnya (bakat Learner)
-berbakat menyerap berbagai kosakata baru sehingga menambah perbendaharaan pengetahuannya (bakat Input)
-berbakat mengajarkan bahasa Inggris ke orang lain dengan cara yang mudah dipahami orang lain (bakat Developer)
Jadi yang perlu diamati lebih jauh adalah minat bahasa Inggrisnya mengarah ke aktivitas apa ? Menyampaikan pemikiran, belajar bahasa baru, atau mengajarkan bahasa ke orang lain, tentu saling berbeda satu sama lain. Dan pada prakteknya nanti, dunianya bisa berbeda satu sama lain. Misalnya, jika bakat Input dan Learner nya kuat, bisa jadi perannya kelak adalah Interpreter. Kalau bakat Communication dan Developernya kuat, bisa jadi perannya kelak adalah Educator.
Perjalanan masih panjang untuk mengamati minat dan bakatnya. Yang perlu juga kita ingat adalah sangat mungkin minat anak berubah setelah waktu tertentu. Menurut Bu Septi Peni Wulandani, di usia sebelum aqil baligh, minat anak bisa jadi berubah-ubah, dan itu wajar, yang penting kita amati adalah aktivitas peran apa yang kuat dan konsisten muncul dalam setiap bidang tadi. Kalau di mp3 siaran saya, contohnya adalah perjalanan Mas Elan Jihad Muhammad, putra bungsunya Bu Septi Peni Wulandani.✅
8⃣ alienda_ cidadap
assalamualaikum teh elma dan para guru lain tersayang. Sebelumnya saya mau curhat ya teh, anak pertama saya perempuan berusia 26 bulan. Belum lancar bicara, dan baru menguasai sekitar 50 kosa kata. Salah satu dokter anak melabelkan anak saya speech delay dan membutuhkan terapi wicara, sementara dokter anak lain mengatakan masalah bicara adalah tergantung keberanian sang anak.
Sesuai dengan slide yang saya pelajari , saya juga percaya kalau fitrah anak berbeda termasuk penguasaan bahasa.
Pertanyaannya, apakah sangat diperlukan intervensi medis untuk kasus fitrah bahasa yang "terlambat"?
Kemudian yang kedua kondisi saat ini kami masih menumpang di rumah mertua yang kebetulan memiliki pemahaman dan kultur berbeda dengan saya. Apakah hal ini akan menjadi kendala utk pengembangan kepribadian dan penemuan bakat anak? Kekhawatiran saya anak menjadi plinplan karena untuk beberapa hal ada pemahaman yg berbeda.
Haturnuhun teh ☺
Teh Alienda, tugas kita sebagai orang tua adalah mendampingi anak bertumbuh untuk memenuhi “tugas perkembangan”nya. Pada prinsipnya, komitmen kita pada pengembangan bakat adalah bagian dari komitmen besar kita pada pendampingan proses tumbuh kembang anak.
Setiap anak tentu memiliki proses, alur, dan fase tumbuh kembangnya masing-masing. Oleh karena itu, pengembangan bakat bukanlah segala-galanya. Ia hanyalah salah satu bagian saja dari proses tumbuh kembang anak. Pada prinsipnya, bagaimana orang tua bisa berperan sebaik mungkin membantu anak memenuhi “tugas-tugas perkembangan”. Kita fokus dan terlibat sepenuhnya pada proses tumbuh kembangnya. Kita pastikan kita membantu anak berkembang pada setiap aspeknya secara alami. Alami ini artinya berjalan apa adanya, tenang, berasal dari dorongan internal bukan digegas, atau didikte dari tuntutan dari luar dirinya.
Untuk pertanyaan no 2. Anak itu harus dididik dengan cara yang konsisten. Itu yang menjadi kewajiban orang tua untuk menciptakan situasi yang konsisten tersebut. Dalam kadar tertentu, inkonsistensi bisa berakibat buruk. Jika keluarga besar bisa konsisten, tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk anak. Jadi mengusahakan konsistensi prinsip di rumah adalah tugas besar yang perlu diusahakan semua orang tua.✅
9⃣ risty_katapang
1.Dari umur berapa terlihat bakat dan menemukan bakat anak?
2. Klo misalnya masak"n atw memotong rambut dikenalkn kpd anak laki" usia 3-4 th apa itu dilarang?krn ad yg bilang itu kyk perempuan..
3. Minta tips trik untuk mendukung moril atw bisa materil klo qta sudah menemukan bakat anak gmn?
Teh Risty, berikut jawaban saya :
1.Tidak ada usia yang pasti kapan bakat mulai terlihat, tapi ada batasan dimana anak sudah harus jelas apa bakatnya, yaitu di fase usia 15 – 18 tahun.
2.Untuk aktivitas tersebut, karena memang ada konteks gender, tidak mendesak untuk dikenalkan pada anak laki-laki. Jadi memang yang perlu segera dikenalkan pada anak laki-laki adalah aktivitas yang menstimulasi penguatan identitas dirinya sebagai laki-laki. Misalnya : aktivitas di luar ruangan, aktivitas motorik kasar, dan ragam aktivitas lain yang lazim dilakukan laki-laki.. Oleh karena itu, yang harus aktif mengenalkan adalah ayahnya atau saudara laki-lakinya.
3.Maksudnya mendukung moril anak atau mendukung moril orang tua ya ?✅
Oiaa no 1-2 sya pahami klo mksud no 3 tips mislanya anak suka main basket nah umir brp qta boleh intenskan misalnya di latihankn khusus atw yg lainnya trimaksih
Umumnya anak mulai merasa butuh kegiatan terstruktur untuk mengembangkan minatnya di usia 7 tahun ke atas.
Yang perlu kita pastikan adalah kita memfasilitasi ketika anak menunjukkan minatnya disana.✅
1⃣0⃣ ita_ cibiru
Assalamu'alaikum wr.wb.
Saya Ita, IRT dgn 2 anak. Anak pertama Inara, umur 4 thn 7 bln, anak kedua Atha umur 21 bln.
Maaf, intro sama pertanyaannya panjang & mungkin tdk langsung berhubungan dgn tema bakat anak ya, Teh Elma.. π
Saya masih blm bisa mengetahui bakat anak pertama saya. Sehari2nya dia sangat menyukai kegiatan fisik (berlari, lompat2, roll depan, memanjat, dll) terutama main di luar dgn temannya dan jika diajak melakukan aktivitas yg membutuhkannya utk fokus atau duduk diam di tempat, misalnya menggambar atau mewarnai, dia cepat bosan & tdk tertarik, sehingga kemampuan menggambar/mewarnainya bila dibandingkan dgn teman2nya yg seumuran itu berbeda sekali.
Saat ini pun saya blm bs menemukan kegiatan yg benar2 dia sukai yg membuatnya ketagihan & harus dia lakukan setiap hari selain kegiatan fisik itu.
Pertanyaan saya:
Apa yg sebaiknya orang tua lakukan dlm menghadapi anak yg sangat aktif seperti anak saya, krn setidaknya saya ingin agar kemampuan motorik halusnya bisa berkembang lebih baik sesuai usianya, dgn harapan bila kemampuan motorik halusnya lebih baik, bakatnya akan lebih mudah terlihat.
Apakah saya biarkan mengalir saja mengikuti kemauan dia yg suka main di luar dgn teman2nya atau saya coba kenalkan berbagai aktivitas di dlm rumah yg bs membantu perkembangan motorik halus & kemampuan fokusnya walaupun anaknya terlihat tdk tertarik & cepat bosan?
Terima kasih.
Kalau dikenalkan, pada prinsipnya silakan saja. Kalau anak terlihat jenuh, maka ya tidak perlu dipaksakan. Lain waktu bisa ditawarkan lagi dan kita amati lagi bagaimana anak menjalani aktivitasnya.
Masalahnya sebenarnya bukan anak itu tidak punya bakat, karena anak pasti berbakat. Msalahnya adalah apakah ketika anak menunjukkan bakatnya, orang tua bisa melihatnya atau tidak. Jika anak tumbuh secara psikologis dengan baik, maka suatu saat nanti anak akan terlihat bakatnya kok.
Suami saya sendiri adalah praktisi Talents Mapping, tapi kami sendiri cukup rileks menjalani pengasuhan. Jadi tidak perlu menggegas atau menjejalkan berbagai aktivitas ke anak, alami saja berjalan. Begitu pula keluarga Bu Septi Peni Wulandani dengan anak-anaknya, alami berjalan sesuai minat anaknya.
Satu lagi, di bawah usia 10 tahun, sebenarnya yang perlu di-arrange dan dilatih terus adalah terkait hal ibadah, perilaku sehari-hari dan hal hal terkait pendewasaan, misalnya bagaimana cara berkomunikasi, interaksi dengan orang lain. Itu penting sebagai pondasi dasar karena semua fitrah anak memang perlu berkembang dengan baik.✅
1⃣1⃣ frieda_cibiru
Aulia(11th) anak pertama,dr kls 4 sdh senang jualan,skrg kls 5 dia mulai buat produk sendiri,apa itu bakat dia?sedangkan cita2 dr kecil sampai skrg adalah menjadi dokter,
Aufa(8th) cita2 ingin jd pembalap mobil,memang dr kecil suka mobil2an,skrg ke lego,lebih teliti jg,nah bakat aufa sebenernya ke apa ya,sy msh bingung?nuhun
Iya Teh Frieda, itu bakatnya, yang sesungguhnya terlihat adalah bakat dia dalam berkreasi dan menjual produk. Adapun terkait cita cita menjadi dokter, apakah akan ditekuni sebagai profesi atau tidak di masa depan, keputusannya diambil pada saatnya nanti setelah melihat proses perkembangan bakat anak.
Untuk anak kedua yang minat dengan mobil dan lego, akan bagus jika dieksplorasi dengan berbagai aktivitas terkait itu. Anak yang suka mobil mungkin bisa diajak melihat pameran otomotif oleh ayahnya. Atau kalau ada kenalan yang bekerja di pabrik mobil, sang anak bisa juga dikenalkan sehingga barangkali suatu saat nanti ia bisa melihat langsung proses produksi mobil di pabrik.
Kalau ternyata bakatnya adalah mendesain mobil, sebaiknya dia dipertemukan dengan seorang desainer mobil, bukan diajak ke pabrik mobil. Atau justru dia ternyata bakatnya adalah ke promosi dan bisnis mobil, maka dia cocoknya diajak ke pameran otomotif. Atau malah bakatnya ke arah mekanik? Berarti perlu diajak ke bengkel.
Kalau kita tidak tahu apa bakatnya, kita akan kesulitan untuk memfasilitasi anak untuk mengasah kemampuan dirinya. Oleh karena itu, amati anak sampai kita mengenali apa bakatnya.✅
1⃣2⃣ devi_kopo
Dimana saya bisa mempelajari Talents mapping?
Kalo anak saya menyukai sesuatu tapi masih di batas kadang2 (tergantung mood dan kebutuhan dia) apa bisa termasuk di kategori pengelompokan tersebut?
Mempelajari Talents Mapping dimulai dari mengikuti assessment nya dulu untuk diri sendiri, dan mengkonsultasikan hasilnya ke praktisi Talents Mappingnya. Setelah itu, kita akan punya cara pandang baru yang positif terhadap diri kita karena kita mengenal dengan baik apa kekuatan kita, bagaimana melatih dan mengoptimalkannya. Juga memahami apa bakat lemah kita dan bagaimana menerima dan menyiasatinya.
Lebih jauh lagi, kita jadi memahami modal bakat yang Allah berikan ini sebenarnya menunjukkan kita ini disiapkan untuk tugas (peran) apa.
Dengan pemahaman yang mendalam pada diri sendiri, maka kita jadi paham bagaimana caranya dan apa yang perlu diamati pada anak.
Bakat bisa diamati jika anak tekun melakukannya. Selama aktivitas yang dilakukan masih kadang kadang saja, kita masih belum bisa menyimpulkan apakah anak menunjukkan bakat kuat atau tidak
Coba amati aktivitas apa yang nagih untuk anak lalukan terus. Lanjutkan dengan mengamati 4 ciri bakat lainnya di slide 5 ciri bakat.✅
Teh Devi
Jadi ibu nya dl ya yg di assesment.. ibu harus paham betul bakat ibu nya sendiri sebelum melihat bakat anak
Kalo yg kita bahas ini sebenernya untuk mengetahui bakat anak dng cara observasi orang tuanya ya.. apa ada cara yg lebih cpt dan instan untuk mengetahui bakat anak
Iya Teh, karena memgamati bakat sebenarnya dimulai dari meluruskan pola pikir dan cara pandang orang tua terhadap dirinya sendiri, lalu mempelajari kosakata baru untuk mengamati bakat pada aktivitas anak.
Tidak ada cara instan untuk mengetahui bakat anak π
Saya kira ada assesment untuk mengetahui bakat anak π
Assessment Talents Mapping sendiri bisa dilakukan di usia di atas 15 tahun
Namun kalau aktivitas anak sudah kaya dan beragam sejak kecil, seperti keluarga Bu Septi, maka bisa diisi sejak usia lebih muda.
Elan JM sendiri mengisi Strength Typology 30 (salah satu bagian Talents Mapping) di usia 8 tahun
Teh Irna
Assalamu'alaykum teh. perkenalkan saya irna dari cibiru.
Anak saya umur 26 bulan. setiap bulan, saya suka cari info playdate sebagai ajang sosialisasi dan mengetahui minat bakat anak. biasanya saya pilih playdate yang "mainnya seru" menurut saya,π
belum memilih playdate minat bakat seperti robotik, crafting dll, karena kebanyakan kategori usianya belum masuk.
Nah, menurut pengamatan saya, anak saya sangat senang pada aktifitas fisik dan mendengarkan cerita.
Kira2 untuk selanjutnya kegiatan playdate seperi apa yg cocok saya kenalkan utk dapat mengenali minat dan bakat anak saya. karena kalau utk stimulasi sendiri, sjauh ini saya baru bisa menstimulasi hal2 motorik halus yang mudah2 saja. saya merasa kurang kreatif utk mengikuti panduan stimulasi2 yg membutuhkan kreatifitas,seperti dr referensi buku2 yg saya miliki. salah sepertinya ya mindset seperti itu. saya ngga minat seni sama sekali soalnya teh.
punten jadi curcol. hatur nuhun.π
Pada prinsipnya, kita perlu mendampingi anak secara optimis, positif, dan rileks.
Tawarkan aktivitas apapun yang masuk di usianya. Selebihnya kita tinggal mengamati apa yang dia pilih, mana yang dia mau jalani dengan tekun. Lalu amati dengan selalu mengingat 5 ciri bakat tadi.
Kreatif adalah bakat lemah di saya juga π¬. Tidak semua aktivitas itu harus kita yang menyediakan. Mengajak anak ke playdate tentu pilihan sangat baik, yang jelas akan membantu untuk ibu yang ga begitu kreatif seperti kita π¬π¬.
Saran saya, ikutkan kegiatan apa saja, asal masuk ke usianya. Tidak perlu risau dengan yang kurang-kurang. Sebagai ibu, kita sendiri perbanyak relasi, sehingga anak kita juga bisa mendapat pengalaman pendidikan dan aktivitas dari yang lain.
Kalau saya melihat, sepanjang mendampingi 4 anak saya tumbuh, bahwa memang anak dan orang tua itu berjodoh. Allah SWT pasangkan sedemikian rupa, saya dengan anak yang ini.
Apa adanya saya sebagai ibu, termasuk bakat kuat saya dan bakat lemah saya, ternyata ya itulah kombinasi yang pas untuk jadi orangtua bagi anak yang ini.
Karena anak saya, setelah diamati ternyata bakatnya begini dan begini.
Jadi observasi memang bukan hanya kita ke anak. Tapi juga kita ke diri kita sendiri, kita ke suami, barulah ke anak.
Itu sebabnya, ketika sharing di RB Cibiru Sabtu kemarin, saya menekankan pentingnya memahami pola perilaku dan bakat pasangan
Tujuannya supaya kita jadi ortu yang kompak dulu karena tahu bagaimana cara bekerjasama sebagai suami istri. Untuk selanjutnya sebagai ayah ibu, kita bisa mengamati anak dengan bahasa yang sama π
Oh iya Teh, tambahan. Saya juga ga minat seni, ga bisa gambar. Tapi anak saya menunjukkan minat kuat di menggambar. 5 ciri bakat keluar semua di aktivitas menggambar.
Sadar diri saya ga bisa memfasilitasi sebagai mentor, maka yang saya lakukan adalah memberi ruang keleluasaan yang luas untuk dia mendalami gambar. Saya mudahkan urusan dia belajar gambar. Saya kenalkan ke orang yang menjadikan menggambar sebagai profesi karena memang bakat kuatnya semua tersalurkan di aktivitas menggambar. Dst✅
Nuhun teh elma jawabannya. saya memang suka risau dg ke tidak kreatifan saya. padahal bahan2 main udah beli. tapi pas prakteknya, sering ga jadi nya atau klo pun jadi, ga sesuai sama panduan buku referensi. padahal klo saya kreatif, bisa lebih menghemat biaya ini itu, gitu pikirannya. π
π
suami sebetulnya terbilang orang yg cukup kreatif, hanya saja keterbatasan waktu yg bliau punya, jd belum bisa dimaksimalkan kreatifitasnya.
salah satu harapan saya gabung sama RB cibiru juga agar bisa belajar dari ibu2 disini, agar stimulasi anak saya tetap dapat dijalankan dg baik dengan bantuan komunitas yg mendukung.
kalau boleh tau, anak teh elma, perkenalan ke gambar pertama kalinya gimana teh hingga akhirnya bakat gambarnya keluar?tetap dipaksakan dr kitanya dl ya untuk mengenalkan kegiatan menggambar?
Ketika masih bayi, kenal pensil, crayon, dll. Terus corat coret di kertas. Saya ga memaksakan aktivitas.
Yang saya lakukan hanya kalau dia minta kertas ya saya carikan. Sebanyak apapun dia minta. Ketika menggambar, saya diam memperhatikan. Kalau saya bersuara itu berupa apresiasi. Kalau gambar sudah jadi, saya apresiasi dengan tinggi, lalu saya umumkan ke ayahnya, ke kakeknya, kadang saya foto terus kirim ke teman saya yang desainer dan ilustrator. Dst.
Mengalir saja Teh, secara alami.✅
Teh Sita
Teh elma, boleh cerita tentang pathfinder yg dikelola oleh teteh dan suami, memfasilitasi apa saja teh?
Memberikan pelayanan bagi personal dan organisasi,dengan tools Talents Mapping.
Personal misalnya seputar pemilihan jurusan, perencanaan karir, pasangan suami istri (pra nikah atau setelah menikah), keluarga, Family Mission, juga ke anak (post aqil baligh).
Organisasi biasanya komunitas, perusahaan skala medium, UKM, start up, dll.
Kalo suami istri, teknis nya seperti apa teh? Dan punten..investasinya berapa teh?
Kalau teknis mengisi untuk pasangan sama seperti kalau mengisi assessment sendiri, via online. Nanti pembahasan hasilnya barengan dengan pasangannya. Untuk biaya, silakan kontak langsung Kang Firman di 08112221924
TehAida_cibiru
Teh saya mau tanya, anak sy 2 th 9 bln, lagi seneng2nya punya temen baru di kelas PG dan aktif sekali menari, musik berdentang gerakan pun mengikuti. Pertanyaannya apakah itu minatnya thd menari atau memang bakatnya disitu? Apa perlu sy arahkan ke les menari?
Curcol dikit : Kebetulan saya pun sblm menikah pernah menjadi penari prof tp stlh menikah sdh engga lagi π
Note:kelas PGnya baru masuk 3bln, kira2 latihan narinya krg lbh baru 2bln
Teh Aida, karena anaknya masih 2 tahun 9 bulan, sejauh ini yang bisa kita simpulkan adalah minatnya disitu. Untuk menilai apakah ada bakatnya disana, kita perlu mengamati bagaimana anak ini melakukannya dalam jangka waktu lama.
Yang terpenting adalah bukan segera mengetahui bakat anak, tapi bersedia menerima proses panjang mendampingi anak menjalani berbagai aktivitas. Bersedia mengamati dan menyelami hasil pengamatan mana saja aktivitas yang muncul 5 ciri tersebut.
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, usia di bawah 7 tahun, yang terpenting adalah membangun bonding dan kelekatan. Itu yang menunjang pondasi pengasuhan kita seterusnya, termasuk proses mengamati bakat
------------------------------
Closing Statement
Teh Elma
Semakin manusia dewasa, kita hanya akan bisa semakin menjadi diri kita sendiri, dan justru itulah letak kekuatan kita.
Anak kita tidak perlu menapaki jalan yang sama dengan orang lain, justru anak akan sukses dalam jalan anak sendiri, jalan yang disitu seluruh potensi kekuatannya termanfaatkan maksimal. Inilah MISI UNIK ANAK.
Di jalan ini, aktivitas yang dilakukan adalah aktivitas yang mempertemukan bakat, passion, dan produktivitas sekaligus. Ciri aktivitas ini adalah 4E : ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN.
Inilah sebabnya menurut Abah Rama Royani, mengetahui jalan sukses itu lebih penting daripada cara mencapai suksesnya.
Karena kalau kita (orang tua dan anak)sudah tahu jalannya, sudah berada di jalan yang tepat, maka selambat apapun caranya, anak akan sampai ke kesuksesan. Tapi kalau anak salah jalan, secanggih apapun caranya tetap tidak sampai ke kesuksesan.
Kesuksesan ini bukan tentang kekayaan materi, tapi tentang kebahagiaan sejati, kehidupan yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain.
Allah SWT memberi setiap orang bakat yang unik. Kumpulan bakat unik pada diri seseorang ini adalah potensi kekuatan. Baru sekedar potensi, kalau tidak dikelola. Tapi akan jadi kekuatan jika dikelola dengan baik.
Bagaimana kita mengelola bakat anak ini, jika kita tidak pernah mengobservasi dan mengenalinya ?
Ada dua hari yang penting dalam hidup seseorang : Hari pada saat Anda dilahirkan, dan hari pada saat Anda menemukan jawaban mengapa Anda dilahirkan.
Ketika kita tahu apa bakat anak-anak maka kita jadi paham apa arahan tugas yang Allah embankan kepada anak ini. Modal bakat itu mencerminkan apa tugas atau misi anak di dunia. Cita-cita yang tepat bagi anak adalah yang selaras dengan tugas ini.
Selamat menempuh perjalanan panjang mendampingi anak anak bertumbuh π
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik
------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar