Pentingnya Peran Pendidikan Keluarga Bagi Pengembangan Potensi Dan Perilaku Anak Dalam Bijak Menggunakan Gadget
Narasumber: Dra. Dewi Kumaladewi, M.Psi
31 Maret 2017
31 Maret 2017
pict: google |
Bentuk Konkrit Keterlibatan Keluarga Bagi Sekolah Mengutip Joyce Epstein Sanders Menyebutkan:
- Mempersiapkan anak sekolah (menyiapkan seragam, sarapan, dan buku-buku)
- Berkomunikasi aktif dengan guru dan staf sekolah
- Menjadi sukarelawan (membantu kegiatan sekolah)
- Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di sekolah (jika diminta), kooperatif dengan program sekolah
- Monitoring advokasi
- Berkolaborasi dengan masyarakat sekitar
Keluarga
- Kontribusi Dasar: cara menyatakan pendapat, perasaan, berperilaku, bersikap, berperilaku sosial, bagaimana cara berbicara hingga bagaimana seseorang bisa menganut nilai-nilai tertentu sebagai prinsip hidupnya (norma, agama)
Pentingnya Keterlibatan Ayah
- Kehadiran seorang ayah bagi seorang anak akan menimbulkan keamanan emosional, kepercayaan diri dan keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Balita dengan keterlibatan ayah memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan juga IQ lebih baik dan memiliki kematangan emosi
- Pada usia sekolah, pelajar yang ayahnya terlibat dalam pengasuhannya memiliki prestasi yang lebih baik dan juga kepercayaan diri lebih tinggi
- Ayah dan ibu memiliki perannya masing-masing dalam perkembangan anak-anaknya. Seorang ayah senderung lebih menyemangati dalam berkompetisi, kemandirian, dan prestasi. Sedangkan ibu lebih cenderung pada keadilan, kerjasama dan keamanan
- Seorang ayah memiliki ketegasan yang lebih besar dibanding seorang ibu, karena itu peran ayah sangat besar dalam menghasilkan anak-anak yang disiplin. Seorang ibu akan lebih menggunakan perasaan dan sering menerima alasan yang dilontarkan anak-anak mereka
- Ayah memiliki kestabilan emosi yang lebih baik dan lebih sedikit mendapat gangguan (tidak menstruasi, hamil dan melahirkan) yang mempengaruhi emosi mereka sehingga dapat membuat emosi anak-anaknya lebih stabil
- Ayah lebih mengedepankan berpikir rasional dibanding ibu yang lebih mengedepankan aspek perasaan
Kelemahan Seorang Ayah
- Tidak pandai memotivasi
- Pelit memberi pujian
- Pandai memberi kritik terutama kepada anak laki-lakinya
- Gengsi mengakui kesalahan
- Jarang meminta maaf
- Tidak pandai berkomunikasi dengan anak
- Tidak ada waktu untuk bermain dengan anak
- Menyerahkan urusan anak kepada istri
Padahal…
- Seribu pujian dari ibu tidak ada artinya dibandingkan dengan 1 pujian dari ayah
- Sering diberi teguran, hukuman, dimarahi oleh ibu tidak seberapa sakit hati dibanding di tegur apalagi dimarahi ayah
- Kebanggaan seorang anak adalah pada ayahnya dibanding kepada ibu
pict: google |
Fakta Terbaru Games/Gadget
- Terhubung dengan Youtube
- Tawaran akses video lain di youtube
- Cuplikan game di youtube
- Cuplikan adegan sexual di Game (GTA 5)
- Anak memparktekkan adegan di youtube
- Diaplikasi dalam gadget
- Memperburuk interaksi sosial
- Menyebabkan kerusakan otak
- Dampak semakin impulsifnya anak
- Anak dibawah 13 tahun menganggap tayangan televisi adalah benar terjadi/reality
Kenapa Parenting Menjadi Penting?
Anak hidup di jaman yang berbeda dengan orangtuanya
Lingkungan anak dulu: rumah&sekolah formal/agama
|
Lingkungan anak sekarang: rumah, sekolah, sosial, komunitas, hobby, les, tv kabel/asing
|
Akses informasi dulu: kata orang tua&guru
|
Akses informasi anak jaman sekarang: tv, internet, media cetak, teman, sekolah, youtube
|
Populasi anak pintar lebih sedikit, sehingga kompetisi lebih rendah
|
Semakin tingginya tuntutan dan banyaknya kompetitor bagi anak-anak kita
|
Catatan sesi tanya-jawab:
- Mensiasati waktu interaksi yang sempit antara ayah dan anak:
- Segera peluk anak sesampainya dirumah, bermain (misal kelikitik) minimal 15 menit
- Memutus matarantai gadget:
- Sediakan sarana untuk kegiatan bergerak (ring basket, gawang-gawangan, kemping-kempingan)
- Gunakan aturan 18-21, dimana seluruh anggota keluarga menyimpan gadget di satu tempat (misal lemari) dan jika ingin mengecek hanya dapat dilakukan di area tersebut
- Anak diajak melihat video yang tidak pantas
- Jika anak bercerita, pastikan orang tua tidak memperlihatkan kepanikan
- Ajak anak berbicara, bahwa mungkin ia akan mendapatkan pengalaman seperti ini dari teman yang sama atau berbeda
- Kegiatan tersebut dapat merusak 5 bagian otak
- Juga mengeluarkan hormon dophamin yang menimbulkan ketagihan
- Anak mulai suka dengan lawan jenis
- Ajak anak memetakan perasaan sukanya, apa yang kamu sukai, tiru hal hal yang baik dari orang yang disuka
- Disiplin pada anak
- Dapat diajarkan sejak usia 3 tahun
- Saat anak mulai suka meniru, ajak anak membereskan mainan bersama
- Jangan bereskan bila anak tidak mau diajak membereskan
- Beri anak tanggung jawab, misalnya menyalakan lampu, biarkan anak melakukan tanggungjawabnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar